Dikunjungi Wali Kota, Balita Penderita Lumpuh Otak Segera Terapi di Rumah Sakit

KADEMANGAN-PANTURA7.com, Asa Muhammad Bakri, balita penderita lumpuh otak atau ‘Celebral Palsy’, untuk menjalani pengobatan dan sembuh dari penyakitnya, mulai menemui jalan. Kondisi Bakri yang memprihatinkan, membuat Pemerintah Kota (Pemkot) Probolinggo turun tangan.

Untuk menangani kondisi Bakri, Pemkot Probolinggo akan memfasilitasi warga Jalan Mawar Gang Sukun, Kelurahan Triwung Lor, Kecamatan Kademangan itu menjalani terapi di RSUD dr Mohamad Saleh. Terapi akan dilakukan selama dua kali dalam seminggu.

“Jika orang tua kerepotan transportasi maka saya meminta ambulans siaga yang ada di puskesmas atau pustu terdekat untuk mengantar,” kata Wali Kota Probolinggo Hadi Zainal Abidin saat melihat kondisi Bakri di rumahnya, Rabu (27/01/2021) pagi.

Sejatinya sebelum diberitakan oleh wartawan, jelas Wali Kota, anak pasangan Khoiriyah – Samsul Arifin itu sudah mendapat bantuan dari pemerintah daerah. Yakni berupa paket gizi seperti susu dan biskuit setiap bulan dari Dinkes P2KB dan bantuan dari Dinas Sosial.

“Pemerintah betul-betul sudah hadir, tidak ada kata tidak ditangani. Biaya sudah ditanggung BPJS, Dinsos dan Dinkes sudah memberi asupan, sudah tersampaikan,” papar Wali Kota.

Ia menambahkan, berdasarkan penjelasan Khoiriyah, sekitar setahun lalu Bakri disarankan untuk dirujuk ke Malang karena terapi di puskesmas tidak maksimal. Namun keluarga tidak berangkat karena bingung tidak ada yang menjaga.

“Pemerintah sudah berupaya, namun keluarga membawa Bakri untuk penanganan alternatif. Ini yang tidak dicover oleh BPJS maka perlu kemandirian keluarga dan bantuan warga,” Wali Kota menegaskan.

Plt. Direktur RSUD dr Mohamad Saleh, dr Abraar HS Kuddah menyebut, Cerebral Parsy merupakan terjadinya kerusakan permanen pada sel otak karena kecatatan sejak lahir.

Penyebab penyakit itu, menurut Abraar, bisa karena saat ibu hamil terjadi infeksi, saat melahirkan ada trauma jalan lahir, saat hamil ibu terjatuh, atau saat bayi dirawat lalu jatuh.

Baca Juga  Tekuk Mitra Bola Utama 4-0, Persipro 1954 Puncaki Grup F Liga 3 Jatim

“Celebral Parsy ini permanen, kemungkinan sembuh kecil tetapi dilakukan fisioterapi, rehab medik, speech therapy seoptimal mungkin, minimal bisa membantu,” tandas Abraar.

Sementara itu, Khoiriyah mengaku siap melakukan fisioterapi untuk Bakri seperti yang disampaikan oleh Wali Kota. Khoiriyah juga mengakui bahwa ia pernah jatuh saat hamil 7 bulan di tempat kerjanya.

“Demi kesembuhan anak saya. Terima kasih buat semuanya yang sudah mengunjungi anak saya,” ujar mantan buruh pabrik garmen ini.

Diketahui, Bakri menderita lumpuh otak dan epilepsi sekaligus. Penghasilan ayahnya yang bekerja sebagai buruh bengkel dan sang ibu yang hanya ibu rumah tangga, tak mampu mengantarkan Bakri memperoleh pengobatan layak.

Hingga berusia 2 tahun 10 bulan, Bakri hanya bisa terbaring lemah di tempat tidur. Tubuhnya kurus dan ringkih, bahkan kerap menangis saat malam dan dinihari. (*)


Editor : Efendi Muhammad
Publisher : A. Zainullah FT


Baca Juga

Kritisi Penyaluran Bansos Jelang Pemilu 2024, Mahfud MD: Orang Lewat Dikasih Bansos

Pasuruan,- Calon Wakil Presiden nomor urut 3, Mahfud MD kembali melakukan kampanye di Pasuruan. Kali …