Proses pembuatan bubur sumsum.

Jalin Silahturahmi, Warga Probolinggo Buat Bubur Sapar

Probolinggo – Menyambut datangnya bulan Shafar, salah satu warga Kelurahan Kanigaran, Kecamatan Kanigaran, Kota Probolinggo membuat dan membagian bubur sapar kepadactetangga sekitarnya. Tradisi yang sudah mulai ditinggalkan ini memiliki makna dan filosofi silahturahmi.

Di rumahnya di Jalan Slamet Riyadi, Gang 5, Vita Kusuma (35), dibantu saudaranya terlihat sibuk sejak pagi. Kesibukan ini lantaran Vita sedang membuat bubu sapar atau orang Probolinggo menyebutnya Tajin Sappar.

Untuk membuat bubur sapar sendiri ada beberapa bahan yang disiapkan di antaranya, tepung ketan, tepung beras, agar-agar, gula, hingga santan. Pertama diawali dengan pembuatan pembuatan bola-bola ketan, yang mana air kapur direbus hingga mendidih, kemudian dicampur dengan tepung ketan, agar-agar dan garam, kemudian diaduk.

Adonan campuran tersebut kemudian di bentuk bola-bola kecil. Selanjutnya yakni membuat bubur sumsum, yang mana tepung beras dan santan, serta ditambah garam dan daun pandan, dimasak hingga mendidih. Jangan lupa saat memasak, juga sesekali diaduk.

“Setelah dua bahan ini jadi, gula merah dimasak hingga mendidih,l kemudian bola-bola yang sudah dibentuk kemudian dimasukkan ke dalam gula merah yang mendidih, setelah matang kemudian ditiriskan,” ujar Vita.

Selanjutnya, setelah bahan-bahan tersebut matang, kemudian ditiriskan ke piring. diawali bubur sumsum, bola-bola ketan, santan kental, serta tambahan toping seperti mutiara, dan nangka.

Untuk proses pembuatan bubur safar ini mulai dari pengolahan bahan hingga jadi membutuhkan waktu sekitar dua jam. Setelah jadi dan ditiriskan, bubur ini kemudian saya bagikan kepada tetangga sekitar rumah.

“Tiap tahun saya selalu membuat bubur sapar ini serta membagikannya ke tetangga dan saudara, dan sesuai filosofi, pembagian untuk mempererat silaturahmi ke tetangga sekitar serta saudara,” imbuh Vita.

Baca Juga  Kini, PTT Pemkot Probolinggo Tak Dilayani BPJS

Sementara, tetangga Vita, Zubaidah mengatakan, bubur sapar atau Tajin Sappar ini selalu dibagikan pada bulan Shafar karena tradisi dan pada bulan Shafar tahun ini ia kembali mendapat kiriman bubur sapar.

“Alhamdulillah saya selalu mendapat kiriman bubur sapar dari Vita yang merupakan tetangga saya. Rasanya manis, apalagi ada variasi topping yakni buah nangka, serta mutiara yang menjadikan tampilan bubur safar ini menarik,” ujarnya. (*)

Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Zainul Hasan R.

Baca Juga

Kritisi Penyaluran Bansos Jelang Pemilu 2024, Mahfud MD: Orang Lewat Dikasih Bansos

Pasuruan,- Calon Wakil Presiden nomor urut 3, Mahfud MD kembali melakukan kampanye di Pasuruan. Kali …