Sekolah Tatap Muka Dilarang, Pasutri ini Kembangkan ‘Bebek Berenang’

KEDOPOK-PANTURA7.com, Pandemi Covid-19 yang berkepanjangan, membuat asa siswa untuk belajar tatap muka masih sebatas ilusi. Sebab pemerintah hingga kini belum memberikan rekomendasi proses belajar mengaajar (KBM) kembali digelar.

Namun, kerinduan para pelajar tingkat sekolah dasar (SD) di sekitar Gang Kenari 1, RT/03 RW/03, Kelurahan Jrebeng Wetan, Kecamatan Kedopok, Kota Probolinggo, terhadap pembelajaran tatap muka sedikit terobati.

Ya, mereka bisa belajar secara langsung di ‘BEBEK BERENANG’, yang dikembangkan pasangan suami istri (pasutri), Syaifudin Zuhri dan Listyowati. BEBEK BERENANG merupakan akronim dari ‘Belajar Bersama Kakak, Rileks, dan Menyenangkan’.

Ruang belajar yang dibuka sejak pertengahan tahun 2020 ini, sudah memiliki 12 anak didik, yang berasal dari Gang Kenari 1 dan Gang Kenari 2. Dalam sepekan, ada pembelajaran tatap muka selama 3 hari, yakni setiap Senin, Rabu dan Jum’at.

“Tujuan dibukanya kelas ini tidak lain dan tidak bukan untuk membantu anak – anak warga sekitar, agar tetap belajar meski saat ini pembelajaran tatap muka belum dimulai,” kata Syaifuddin Zuhri, Sabtu (23/01/2021).

BEBEK BERENANG : Suasana pelajar di ‘Bebek Berenang’ yang dikembangkan pasutri di Kota Probolinggo. (Foto : ST).

Materi pelajaran yang dibrikan oleh pasutri ini, lebih pada penekanan minat baca. Karena menurut mereka, minat baca anak – anak saat ini mulai pudar akibat ketergantungan terhadap dengan gadget dan game.

“Meski belajar tatap muka, namun protokol kesehatan kita terapkan ketat. Disini kami wajib menjaga jarak, mencuci tangan, dan selama belajar menggunakan masker atau faceshield,” tutur Zuhri.

Untuk menunjang minat baca anak – anak itu, Zuhri dan Listyowati rela memdirikan perpustakaan mini bernama ‘Teras Baca’. Biaya pembuatan perpustakaan dan buku koleksi, seluruhnya dari kantong pribadi mereka.

“Sudah banyak buku yang tersedia di Teras Baca ini. Kebanyakan buku – buku tentang dongeng, selebihnya buku materi pelajaran SD,” Zuhri menjelaskan.

Baca Juga  Dilema dan Dampak Politik Dinasti

Inisiator BEBEK BERENANG, Listyowati mengatakan, kelas belajar tatap muka yang ia buka tidak memungut biaya apapun. Kebetulan saat ini, ia tidak sendirian membingbing 12 siswa tersebut melainkan dibantu sejumlah mahasiswa.

“Selama saya mengajar anak – anak, juga dibantu sejumlah mahasiswa yang rumahnya di sekitar lokasi. Siswa yang ikut pembelajaran ini memang dibatasi lantaran pandemi Covid-19, meski banyak yang mendaftar,” bebernya.

Salah satu siswa di BEBEK BERENANG, Keiko Perfekta Anaira, mengaku cukup senang bisa kembali belajar secara langsung. Metode pembelajaran tersebut cukup mengobati rindunya untuk belajar bersama teman-temannya di sekolah.

“Saya cukup senang ikut kelas di BEBEK BERENANG. Selain pengobat rindu sekolah, juga dapat meningkatkan minat baja, dan mengurangi kecanduan terhadap HP,” akunya. (ST)


Editor : Efendi Muhammad
Publisher : A. Zainullah FT


Baca Juga

Kelayapan di Warkop, 27 Pelajar di Kota Pasuruan Digulung Satpol PP

Pasuruan,- Puluhan pelajar terjaring razia Satuan Polisi (Satpol PP) Kota Pasuruan, Senin (29/1/2024) pagi. Para …