Probolinggo,- Prestasi emas kembali ditorehkan oleh santri MTs. Zainul Hasan Genggong, Kecamatan Pajarakan, Kabupaten Probolinggo. Widhat Ainur Muttaqin meraih Bronze Medal di ajang Thailand International Mathematical Olympiad (TIMO) yang berlangsung di Bangkok, Thailand, pada 26-29 April 2024.
Widhat, santri MTs. Zainul Hasan Genggong program sains semester 6C, mampu menerobos kepungan ribuan kontestan lain dari berbagai negara untuk menasbihkan diri sebagai peraih Bronze Medal.
Prestasi di kancah internasional, bukan pertama kali diraih santri MTs. Zainul Hasan Genggong. Pada tahun 2019 silam, prestasi serupa juga ditorehkan santri yang bernaung dibawan Yayasan Pendidikan Pesantren Zainul Hasan (PZH) Genggong itu.
Kala itu, dua santri yakni Salsabila Meisefiani meraih Bronze Medal atau medali perunggu, sementara Muhammad Rochim meraih Merit Medal setelah menjadi juara ke-empat dalam ajang yang sama.
Prestasi menjulang dalam olimpiade tentu bukan kebetulan. Diketahui, MTs. Zainul Hasan Genggong memiliki banyak program bimbingan bagi santri agar dapat memaksimalkan kemampuannya, baik akademik, maupun nonakademik.
Salah satunya adalah bimbingan olimpiade, yang menargetkan para santri agar bisa berprestasi di bidang akademik melalui ajang olimpiade di berbagai tingkatan. Mulai regional, nasional, pun internasional.
Para santri akan dibimbing dengan waktu khusus, sore atau malam hari selama 3 hingga 4 kali dalam sepekan. Tak hanya itu, juga didatangkan pembimbing olimpiade khusus, dengan biaya ditanggung madrasah.
“Alhamdulillah, kemenangan saya kali ini sangat berkesan karena menjadi kado terindah ultah ke 14 saya. Semua ini juga tidak luput dari doa keluarga, teman dan juga guru, yang selalu mendoakan saya. Smoga di even.berikutnya saya bisa mendapatkan hasil yang lebih baik lagi,” bangga Widhat.
Kepala MTs Zainul Hasan Genggong, KH. Moh. Hasan Naufal mengaku sangat bersyukur dengan capaian prestasi anak didiknya. Apalagi prestasi itu didapat dalam kejuaraan yang sifatnya langsung.
“Setelah sekian lama hanya mengikuti secara online, tentunya berkompetisi secara offline dengan vibes kompetisi yang tentunya beda, maka pencapaian ini sungguh mengharukan membanggakan. Semoga ke depannya bisa lebih baik lagi,” ujarnya.
“Kami memiliki beberapa konsentrasi belajar yang tidak main-main untuk anak-anak terpilih yang sudah melewati beberapa tes olimpiade. Tentunya dengan guru-guru yang juga berkompetensi di bidangnya. Terima kasih pula dan salut untuk para guru pembimbing olimpiade,” tambahnya. (*)
Editor: Mohammad S
Publisher: Haliza