Angkringan, Bisnis Kuliner Menjanjikan dan Digandrungi Anak Muda

Probolinggo – Angkringan sejak beberapa bulan yang lalu banyak ditemui di berbagai jalan protokol di Kota Probolinggo. Rata-rata, para penjual angkringan anak muda.

Selain menjadi lahan bisnis kuliner, angkringan ini menjadi peluang usaha yang menjanjikan.

Beberapa angkringan di Kota Probolinggo ini dapat ditemui di sejumlah jalan protokol. Mulai Jalan HOS Tjokroaminoto, Jalan Pahlawan, Jalan Suroyo, hingga Jalan Gatot Subroto.

Sebagian besar angkringan yang tersebar ini memiliki ciri-ciri gerobak berwarna coklat, dengan lampu warna kuning.

Selain menjual minuman, ciri khas lain angkringan menyajikan berbagai aneka sate mulai, sate taican atau sate ayam, sate usus-jeroan, hingga sate makanan frozen, serta nasi kucing. Makanan dan minuman yang dijual ini harganya cukup terjangkau.

Salah satu penjual angkringan di Jalan Gatot Subroto, Gusti Amirudin Wijaya mengatakan, membuka angkringan sejak 2019. Ia berjualan di trotoar dengan menjual makanan dan minuman ciri khas angkringan seperti angkringan pada umumnya.

“Untuk modal angkringan 300 ribu yang saya belanjakan untuk aneka sate dan nasi, serta minuman. Dalam sehari, penghasilan dari angkringan ini rata-rata 100 ribu hingga 200 ribu, itu sudah dipotong untuk modal belanja,” ujarnya.

Selama tiga tahun berjualan, Amir sapaan akrabnya mengaku, beberapa kali berpindah tempat. Akhirnya seiring ramainya angkringan miliknya, Amir menyewa sebuah toko di Jalan Gatot Subroto.

“Alhamdulillah, hasil usaha angkringan ini selain untuk memenuhi kebutuhan hidup, sisanya juga bisa membayar pegawai, seiring banyaknya pembeli yang datang khususnya saat weekend,” imbuh Amir.

Hal senada disampaikan penjual angkringan di Jalan dr. Saleh, Reza Fardian. Dikatakan selain minuman, ia juga menjual aneka sate dan nasi kucing seperti angkringan pada umumnya. Meski begitu, menu yang ia jual digandrungi pembeli yang rata-rata anak muda.

Baca Juga  Sentra Penjualan Kambing Qurban Disidak Walikota, Ini Hasilnya

“Menu yang biasa disukai pembeli ini aneka sate, yang kedua nasi kucing bakar, selain enak, juga harganya murah, berkisar 3 ribu hingga 5 ribu rupiah. Yang menambah pembeli betah, lokasi angkringan yang tidak begitu ramai,” ujarnya.

Meski di Jalan dr. Saleh ada sekitar lima angkringan namun, rata-rata angkringan ini ramai pembeli. Bahkan sangking tidak dapat tempat dekat dengan gerobak, para pembeli rela untuk duduk jauh dari gerobak.

“Omset tiap harinya sekitar 100 ribu hingga 300 ribu, itu pendapatan kotor. Dengan pendapatan itu, saya juga bisa menggaji dua karyawan yang membantu selama saya berjualan,” ujarnya. (*)

Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Zainul Hasan R.

Baca Juga

Ada Pabrik Baru di Pasuruan, Siap Ciptakan Ribuan Lapangan Kerja

Pasuruan,– Kabar gembira datang dari Jawa Timur. Hari ini, Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur, Adhy …