Sidak Hewan Kurban, Ditemukan Domba Sakit Mata dan Belum Poel

Probolinggo – Menjelang Idul Adha, Pemkot Probolinggo melakukan sidak dengan sasaran penjual hewan kurban musiman di sejumlah tempat, Jumat (8/7/2022). Hasil sidak ditemukan hewan yang sakit mata dan domba yang belum cukup umur untuk kurban.

Ada empat lokasi yang disidak petugas gabungan dari Pemkot Probolinggo, Kodim 0820, dan Polres Probolinggo Kota. Sidak ini diawali pengecekan hewan kurban milik Pemkot Probolinggo di belakang kantor Satpol PP. Setelah dipastikan hewan qurban sehat, petugas kemudian bergeser ke lokasi lain.

Tiga lokasi tersebut yakni tempat penjualan hewan di Jalan Hayam Wuruk, Jalan HOS Tjokroamimoto dan di Jalan Porong. Di tiga tempat ternak ini petugas mengecek sejumlah hewan ternak yang dijual. Mulai dari mulut dan kuku untuk mengetahui kemungkinan ada hewan yang terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK).

“Dari pengecekan ini kami temukan satu domba sakit mata dan satu domba lain belum layak kurban, yakni belum powel. Petugas langsung memberikan salep kepada domba yang sakit mata. Dan untuk yang belim powel diminta untuk tidak dijual,” ujar Asisten Pemerintahan Pemkot Probolinggo, Gogol Sudjarwo.

Diketahui dari data Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (PDKPP), di Kota Probolinggo ada 41 titik penjualan hewan kurban. Sedang hewan yang dijual sebanyak 1.233 domba, 23 kambing, dan 25 sapi.

Selain melalui sidak, petugas DPKPP juga telah mengecek semua hewan yang dijual di 41 tempat penjualan hewan ternak. Dari pengecekan tersebut, DPKPP memastikan, tidak ditemukan hewan yang terjangkit PMK.

“Alhamdulillah, dari pengecekan ini tidak ditemukan PMK baik pada sapi, domba, dan kambing yang dijual peternak. Dengan demikian, kami berharap kondisi ini membaik, dan tidak ada lagi temuan sapi yang terjangkit PMK,” imbuh Gogol.

Baca Juga  Hadapi New Normal, Begini Persiapan di Pelabuhan Probolinggo

Sementara, salah satu penjual hewan ternak yang juga Humas Yayasan Al Ihsan (Pesantren Hidayatullah) Kota Probolinggo, Uztad Cahyo Wicaksono mengatakan, PMK mengakibatkan omzet penjualan hewan ternak di pesantren turun hingga 40%. Padahal harga yang ditawarkan masih tetap seperti tahun kemarin.

“Adanya PMK ini, omzet penjualan hewan kurban kami mengalami penurunan, di mana mendekati hari raya kami mampu menjual 10 ekor sapi serta domba, biasanya 100 ekor terjual. Saat ini hanya 50 ekor saja terjual. Saya berharap di sisa hari ini, masyarakat dapat membeli hewan kurban,” ujarnya. (*)

Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Zainul Hasan R.

Baca Juga

Bulan Ramadan, Jam Kerja ASN Pemkab Probolinggo Dipangkas

Probolinggo,- Selama Ramadan, Pemerintah Kabupaten Probolinggo memangkas jam kerja bagi para Aparatur Sipil Negara (ASN)-nya. …