Rekam Kuda di Bromo Dipalak, Ini Penjelasan Pembuat Video

Probolinggo – Sejak beberapa hari terakhir viral di media sosial (medsos) yang menunjukkan pemilik kuda meminta uang sebesar Rp50 ribu kepada warga yang merekam penunggang kuda. Setelah viral, pengunggah video yang juga dimintai uang mengaku, membuat video untuk kepentingan pribadi dan tidak dikomersialkan.

Dihubungi via telepon, pengunggah video, Muhammad Aldi Abdul Malik (48), warga Kecamatan Muncar, Kabupaten Banyuwangi menceritakan kronologis kejadian tersebut. Saat itu bersama beberapa temannya asal Bondowoso berangkat ke Bromo, Jumat (17/6/2022) lalu.

Sebelum ke Bromo, ia sempat singgah ke Lumajang. Saat di Jatiroto, Lumajang ia mengaku, terlibat kecelakaan hingga mengakibatkan bagian punggung bawahnya bengkak. Meski begitu, Aldi dan temannya tetap berangkat menuju Gunung Bromo via Lumajang.

“Setelah tiba pada Sabtu (18/6/22) agak siang, saya dan temen-temen kemudian berfoto dan membuat video keindahan Bromo. Dan video yang saya buat tersebut untuk saya pribadi bukan komersial. Kebetulan saat itu saat itu melintas seekor kuda yang ditunganggi pemiliknya. Saya spontan langsung mengambil video dari belakang,” ujarnya.

Tak beberapa lama Aldi mengambil video kami berjalan dari belakang, pemilik turun, dan langsung meminta uang sebesar 50 ribu kepadanya. Aldi sempat menolak membayar dengan menghapus video yang ia buat.

Namun bukannya tidak membayar, pemilik kuda justru bilang, meski video dihapus, Aldi harus tetap membayar Rp50 ribu. Karena kondisi Aldi memar di bagian belakang paska kecelakaan, serta tidak ingin ribut, Aldi kemudian membayar Rp50 ribu kepada pemilik kuda.
“Setelah saya pulang ke Muncar, barulah video tersebut saya upload di tiktok. Ke depan saya berharap tidak ada lagi oknum yang seperti itu, dan tidak ada lagi wisatawan yang juga terkena hal serupa,” ujarnya.

Baca Juga  Pencuri Motor Asal Jember Spesialis Lintas Kabupaten

Sementara terkait hal tersebut Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BBTNBTS) telah mengeluarkan tanggapan terkait video pemilik kuda yang meminta uang kepada wisatawan yang menggambil video. Di mana ada beberapa poin di antaranya, BBTNBTS telah menelusuri fakta lapangan atas kejadian tersebut.

Mengingat kedua video yang diunggah bukan merupakan video yang utuh sehingga membutuhkan klarifikasi dari kedua belah pihak. Selain itu jika melihat video tersebut diduga terjadi kesalah pahaman antara pelaku penyedia jasa wisata kuda, dan pengunjung, serta hal tersebut bukan gambaran umum perilakh penyedia jasa wisata kuda.

“Kami telah dan terus melakukan pembinaan kepada kepala pelaku jasa wisata secara rutin di antaranya melalui kegiatan rapat koordinasi dan pembiaan serta peningkatan kapasitas pelaku jasa wisata agar dapat menjalankan usaha di TNBTS sesuai aturan menjaga ketertiban, dan melayani pengunjung dengan baik,” ujar Humas BBTNBTS, Syarif Hidayat. (*)

Selain itu, perbaikan kualitas pelaku jasa wisata BBTNBTS merupakan tanggung jawab bersama seluruh stakeholder yang terlibat dalam kegiatan wisata di Gunung Bromo, baik instansi pemerintah daerah, provinsi, pusat, hingga lembaga lain yang terkait.

“Kami mengimbau kepada seluruh pelaku jasa wisata agar dapat memberikan pelayanan terbaik kepada pengunjung dengan menjunjung tinggi etika dan kesopanan sesuai norma yang terkandung dalam Sapta Pesona Pasiwisata Indonesia. Pihak BBTNBTS telah memasang banner yang disertai nomor call center untuk pelaporan,” imbuhnya.

Sebelumnya, viral sebuah video yang menunjukkan pemilik kuda meminta uang kepada wisatawan Gunung Bromo sebesar Rp50 ribu. Hal ini karena wisatawan tersebut sedang merekam kuda yang dinaiki pemilik dari belakang ketika berjalan.

Sontak video yang diunggah melalui akun tiktok @aldidutcho itu viral. Hingga saat ini video itu ditonton sebanyak 8,2 juta, dan mendapat komentar sebanyak 9.992. (*)

Baca Juga  Sebelum Mobil Dibakar, Ketua LSM ini Terima Paket Misterius

Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Zainul Hasan R.

Baca Juga

TWSL Masih Jadi Wisata Favorit Libur Lebaran di Probolinggo

Probolinggo,- Taman Wisata Studi Lingkungan (TWSL) Kota Probolinggo masih menjadi tempat favorit warga pada libur …