Rapid Test di Probolinggo Telan Anggaran Rp5 Miliar

KRAKSAAN-PANTURA7.com, Selama 4 bulan terakhir atau sejak pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) berlangsung, tercatat sekitar 20 ribu warga di Kabupaten Probolinggo menjalani rapid test. Tes cepat deteksi virus korona ini menelan anggaran sekitar Rp5 miliar.

Jubir Satgas Percepatan dan Penanganan Covid-19 Kabupaten Probolinggo, dr. Anang Budi Yoelijanto mengatakan, screening penyebaran virus korona melalui rapid test merupakan intruksi langsung dari Bupati Probolinggo, Puput Tantriana Sari, yang sekaligus sebagai Ketua Satgas Covid-19.

“Ibu Bupati Probolinggo yang sekaligus Ketua Satgas, menargetkan setidaknya 2 persen penduduk di Kabupaten Probolinggo di-screening melalui RDT (Rapid Test, red),” kata dr. Anang, Kamis (16/7/2020).

Rapid test terhadap penduduk lintas profesi ini, lanjut dr. Anang, anggaran yang dikeluarkan untuk belanja alat rapid test dan juga cartridge swab, senilai Rp5 milliar. Mayoritas alat medis tersebut didatangkan dari Jakarta.

“Tapi anggaran Rp5 miliar itu hanya dalam perkiraan saja, sekitar itu. Intinya sekitar Rp5 milliar yang sudah dibelanjakan, juga meliputi cartridge swab yang kita beli sendiri,” terang dia.

Saat ini, lanjut dr. Anang, alat rapid test yang masih tersedia di Kabupaten Probolinggo sekitar 5-6 ribu alat. Alat tersebut bisa saja ditambah apabila kurang dari jumlah yang dibutuhkan.

“Karena (rapid test) masih akan kita lakukan sesuai arahan dari Ibu Bupati. Setiap kali pemesanan alat rapid test, itu jumlahnya bisa 2 ribu hingga 5 ribu alat,” pungkas pejabat yang menjadi Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Probolinggo ini. (*)


Editor : Efendi Muhammad
Publisher : A. Zainul lah FT


Baca Juga  Tak Wajib Swab, Penumpang KA di Probolinggo Tidak Melonjak

Baca Juga

Arus Mudik Lebaran, Sopir dan Kru Bus Diperiksa Kesehatan

Probolinggo,- Untuk memastikan kesehatan sopir dan kru bus, Dinas Kesehatan dan P2KB Kota Probolinggo, bersama …