POLEMIK: Kopi khas Kabupaten Pasuruan, Kopi Kapiten, kini jadi polemik karena dinilai sarat kepentingan politik eks bupati. (foto: Moh. Rois).

Kopi Kapiten Kuras Anggaran Pemkab Pasuruan Rp10 M, Kini jadi Pertentangan

Pasuruan,- Kopi Kapiten, brand kopi yang dipromosikan Pemkab Pasuruan selama tujuh tahun terakhir, menjadi sorotan dalam rapat Pansus Tata Kelola Kopi Khas Kabupaten Pasuruan, Senin (18/3/2024).

Anggaran fantastis senilai Rp 10,35 miliar yang digelontorkan sejak 2015 hingga 2023 memicu pertanyaan tentang efektivitas dan regulasi yang mendasarinya.

Dalam rapat tersebut, anggota Pansus dari Fraksi Gerindra, Kasiman, mempertanyakan regulasi yang mendasari fokus kebijakan pada Kopi Kapiten.

Ia juga menyoroti logo brand yang menampilkan wajah mantan bupati dan mempertanyakan mengapa anggaran sebesar itu tidak dialokasikan untuk sektor pertanian lain.

Sebab, menurut Kasiman, dalam RPJMD tidak ada arahan kebijakan pemerintah yang hanya fokus pada sektor perkopian, khususnya Kopi Kapiten.

“Kenapa anggaran sebesar itu tidak dikucurkan untuk mendukung sektor pertanian lain,” kecam Kasiman.

“Kopi Kapiten ini hanya brand, tidak punya otoritas produksi, tak punya kebun. Ini kan sama halnya, pemerintah membiayai waralaba yang tak punya kebun tebu tapi jualan gula, tak punya kebun semangka tapi jualan buah-buahan,” imbuhnya.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, Lilik Widji, menjelaskan bahwa anggaran tersebut tidak hanya diberikan kepada petani kopi, tetapi juga 8 kecamatan yang memiliki potensi kopi dan 163 kelompok tani dengan brand kopi sendiri-sendiri.

“Namun tetap diatas brand kelompok tani tersebut diatasnya masih ada logo kopi kapiten,” beber Lilik.

Ia juga menegaskan bahwa arah kebijakan pemerintah terkait sektor kopi sudah jelas dalam RPJMD, meskipun tidak secara spesifik menyebutkan komoditas kopi.

“Dalam RPJMD ada program peningkatan produksi perkebunan, namun tidak secara spesifik menyebutkan komoditas tertentu,” ungkap dia.

Sementara itu, Ketua Pansus Kopi Kapiten, Najib, menjelaskan bahwa tujuan pansus ini adalah untuk mengetahui latar belakang Kopi Kapiten dan melakukan verifikasi data.

Baca Juga  Unik! Pasutri 'Tarung' dengan Paman di Pilkades Wonojati Pasuruan

“Kali ini kami melakukan pansus kopi kapiten untuk mengetahui latar belakang kapiten ini apa. Sehingga nanti kami melakukan kroscek dengan data yang sudah kami himpun barusan,” jelas Najib. (*)

 

 

Editor: Mohamad S

Publisher: Moch. Rochim

Baca Juga

Pemkab Lumajang Kebut Normalisasi Kawasan Terdampak Banjir Lahar Hujan Semeru

Lumajang,- Proses normalisasi kawasan terdampak banjir lahar hujan Gunung Semeru terus dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) …