MURAH: Bibit bawang merah di salah satu gudang di Pasar Bawang Dringu Probolinggo. (foto: Hafiz Rozani).

Belum Musim Tanam, Harga Bibit Bawang Merah Anjlok

Probolinggo,- Musim pancaroba yang masih disertai cuaca panas membuat harga bibit bawang merah terus menurun. Karena harganya yang turun hingga Rp16 ribu perkilogram, para penjual terpaksa tidak menjualnya dan lebih memilik menyimpannya di gudang.

Sejak beberapa waktu yang lalu, harga bibit bawang merah ini terus menurun. Yang semula Rp30 ribu per kilogram, kini menjadi Rp16 ribu per kilogram.

Kondisi ini membuat pedagang merugi, pasalnya biasanya memasuki musim penghujan, harga bibit bawang merah ini mahal, serta banyak dicari.

Pedagang bawang merah yang juga penjual bibit bawang merah, Muhasin mengungkapkan, normalnya, harga bibit bawang merah ini mencapai Rp30 ribu hingga Rp35 ribu per kilogram, Hal ini karena cuaca panas yang mana banyak petani tidak menanam bawang merah.

“Total saya punya sekitar 15 kuintal, karena harganya murah, untuk sementara saya simpan di gudang, sembari menunggu harga bagus, dan pembeli,” ujarnya, Kamis (30/11/23).

Meski disimpan, Muhasin tetap menjual bibit bawang merah yang dimilikinya secara eceran, untuk kebutuhan memasak. Hal ini agar bibit yang usianya dua hingga tiga bulan ini tetap bisa terjual.

“Agar bisa laku, bibit bawang merah yang saya simpan ini saya jual eceran untuk dibuat sayur masyarakat,” imbuhnya.

Sementara, Kepala Pasar Bawang, Dringu, Sugiono mengungkapkan, saat ini terjadi penurunan pasokan bawang merah di gudang-gudang yang berada di pasar bawang. Penurunannya mencapai 40 persen dari saat musim panen.

Penurunan ini terjadi karena banyak petani yang tidak menanam bawang merah karena musim panas, yang diketahui mempengaruhi tanaman bawang.

“Menurunnya pasokan di pasar bawang hingga 40 persen juga mempengaruhi untuk pengiriman bawang merah keluar kota, namun untuk kebutuhan bawang merah bagi masyarakat Probolinggo masih mencukupi hingga tahun baru,” ujarnya. (*)

Baca Juga  Puluhan Hektar Tanaman Padi di Pakuniran Diserang Wereng Coklat, Petani Terancam Gagal Panen

 

 

Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Moch. Rochim

Baca Juga

H+5 Arus Balik, 55 Ribu Penumpang Berangkat dari Stasiun di Daop 9 Jember

Probolinggo,- Hingga H+5 atau lima hari arus balik, KAI Daop 9 Jember telah memberangkatkan total …