Menu

Mode Gelap
Kunjungan Wisatawan Asing ke Jatim Meningkat Tajam, Naik 77,33 Persen Polisi Ringkus Ketua KONI Kota Probolinggo Terkait Dugaan Penyalahgunaan Narkoba Targetkan 100 Ribu Lebih, Relawan Bang Pur Siap Menangkan Bunda Indah dan Mas Yudha PDIP Bantah Isu Dukung Kotak Kosong di Pilwali Kota Pasuruan, Tegaskan Solid Dukung Adi-Nawawi Hendak Berangkat Kerja, Karyawati Pabrik Rokok Kena Begal di Klampokan Probolinggo Bawaslu Kota Probolinggo Temukan Pelanggaran yang Dilakukan 4 Paslon, Apa Saja?

Peristiwa · 7 Sep 2023 22:25 WIB

Kebakaran Hutan di Gunung Arjuno Meluas, Capai 4 Ribu Hektar Lebih


					KERJA KERAS: Upaya pemadaman api oleh petugas gabungan di hutan Gunung Arjuno. (foto: Moh. Rois) Perbesar

KERJA KERAS: Upaya pemadaman api oleh petugas gabungan di hutan Gunung Arjuno. (foto: Moh. Rois)

Pasuruan,- Kebakaran yang melanda kawasan Gunung Arjuno hingga saat ini, Kamis (7/9/2023) belum berhasil dipadamkan. Kebakaran ini telah meluas hingga mencapai lebih dari 4 ribu hektar lahan.

Menurut Kalaksa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasuruan, Sugeng Hariadi, kondisi kebakaran di Tahura R Soerdjo itu masih sangat mengkhawatirkan.

“Kebakaran di tahura R Soerdjo saat ini luasnya mencapai 4 ribu hektar lebih. Upaya-upaya pemadaman telah dilakukan baik secara manual maupun dengan water bombing,” ungkap Sugeng.

Upaya pemadaman, dijelaskan Sugeng, berlangsung intensif, termasuk upaya water bombing yang telah melakukan pemadaman sebanyak 14 rit hari ini.

Selain itu, lebih dari 700 orang, termasuk relawan, anggota TNai/Polri, dan masyarakat sekitar turut ambil bagian dalam upaya pemadaman.

Namun, upaya pemadaman tidak terasa mudah. Salah satu kendala utama yang dihadapi adalah faktor cuaca.

“Kendala yang kami alami pada saat pemadaman yang pertama adalah faktor cuaca, karena kemarau sedang puncaknya, kemudian angin yang cukup kencang mengakibatkan lompatan api sulit diprediksi,” jelas Sugeng.

Tidak hanya itu, tebing-tebing yang tinggi di sekitar kawasan kebakaran juga menjadi tantangan serius dalam upaya pemadaman.

Tebing-tebing tersebut seringkali tidak memungkinkan untuk dijangkau dengan jalan kaki, yang membuat proses pemadaman semakin rumit.

Menurut Sugeng, dalam rapat bersama Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), serta BPBD Jawa Timur, BMKG menyampaikan bahwa pembuatan hujan buatan saat ini tidak memungkinkan.

“BMKG mengatakan bahwa tidak ada bibit awan yang dapat dimanfaatkan untuk pembuatan hujan buatan saat ini, kemungkinan bisa dilakukan bulan Oktober,” pungkas dia. (*)

 

Editor: Mohamad S

Publisher: Moh. Rochim

Artikel ini telah dibaca 7 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Diduga Keracunan Air Aki, Koordinator Parkir Wisata Kota Pasuruan Dilarikan ke Rumah Sakit

11 Oktober 2024 - 17:38 WIB

Kecelakaan di Lumajang, Pemotor Tewas Diseruduk Isuzu

11 Oktober 2024 - 14:25 WIB

Diduga Rem Blong, Truk Tanpa Muatan di Lumajang Sasak Warung

7 Oktober 2024 - 21:24 WIB

Innalilahi! Mahasiswi di Bangil Tewas Tertabrak Kereta Api

7 Oktober 2024 - 21:09 WIB

Truk Trailer di Jalur Surabaya – Malang Tabrak Pejalan Kaki dan Motor lalu Terjun ke Sungai

7 Oktober 2024 - 19:16 WIB

Rumah Warga Randupitu Pasuruan Terbakar, Kerugian Ditaksir Ratusan Juta

7 Oktober 2024 - 16:36 WIB

PJU Kurang dan Tanpa Sekat Pembatas Jalan Picu Lakalantas di Piket Nol

4 Oktober 2024 - 13:24 WIB

Mobil Pikap Masuk Jurang di Piket Nol Lumajang

4 Oktober 2024 - 08:49 WIB

Lima Warung Karaoke di Jalur Lingkar Selatan Kota Probolinggo Terbakar

4 Oktober 2024 - 08:14 WIB

Trending di Peristiwa