Salah satu destinasi favorit di Lumajang, Puncak B29 di Kecamatan Senduro. (foto: Asmadi)

Dinilai Gagal Maksimalkan Potensi Wisata, Dinas Pariwisata Lumajang Kembali Dikritik

Lumajang,- Kabupaten Lumajang merupakan salah satu wilayah di Indonesia yang dibekali sejumlah destinasi wisata eksotik. Sayangnya, sumberdaya alam yang melimpah tak terkelola dengan baik.

Anggota DPRD Kabupaten Lumajang, Sugiantoko menilai, sampai saat ini kinerja Dinas Pariwisata setempat masih eksis di event atau seremonial saja, yang kegiatannya hanya sesaat. Setelah kegiatan, sektor wisata justru mengalami pengurangan kunjungan.

“Secara umum kinerja Dinas Pariwisata Kabupaten Lumajang masih jauh dari harapan kita semua,” kata Sugiantoko, Jumat (16/6/2023).

Sugiantoko menyampaikan, pihaknya belum melihat adanya perkembangan destinasi wisata yang lebih baik. Justru yang terjadi malah sebaliknya.

“Justru banyak objek wisata yang gulung tikar seperti Siti Sundari, Sumber Merutu dan sejumlah destinasi yang dikelola oleh Pokdarwis,” beber dia.

Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRD Lumajang ini juga menyayangkan, tidak adanya keterbukaan perihal perkembangan wisata di Kabupaten Lumajang. Berapakah jumlah wisatawan yang berkunjung di setiap tahunnya, adakah kenaikan atau penurunan dan sejenisnya, masih absurd.

“Dan yang tidak kalah penting adalah perihal pendapatan Dinas Pariwisata setiap tahunnya, berapa persen yang diberikan untuk menunjang Pendapatan Daerah?,” cecarnya.

Keterbukaan tersebut, menurut Sugiantoko, sangat diperlukan sebagai monitoring dan evaluasi. Terlebih bukan rahasia umum jika potensi wisata di Lumajang memang sangatlah banyak.

“Tentunya pendapatan daerah kita sangat banyak pula dari pariwisata,” tegas dia.

Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Pariwisata Lumajang Yuli Haris mengaku, pihaknya selama ini terus melakukan pembinaan kepada pelaku usaha di bidang pariwisata di Kabupaten Lumajang melalui kegiatan sosialisasi, pelatihan, bimbingan teknis dan kegiatan lainnya.

“Sehingga dapat tumbuh dan berkembang maju, dan pada akhirnya dapat tumbuh lapangan pekerjaan bagi masyarakat melalui usaha kuliner, usaha perhotelan, usaha jasa transportasi, usaha di bidang seni budaya, dan lapangan usaha lainnya,” beber Yuli.

Baca Juga  Asyik! Bakal ada Taman Satwa di Buper Glagah Arum Lumajang

Terkait jumlah kunjungan wisatawan, sambung Yuli, pasca pandemi sudah ada peningkatan. Jumlah kunjungan tahun 2022 pada 39 obyek wisata berjumlah 142.741 orang.

“Pada tahun 2023 (tribulan 1: Januari – Maret ) sejumlah 141.254 orang terdiri dari 138.536 orang wisatawan nusantara dan 2.718 orang wisatawan mancanegara,” terang dia. (*)

Editor: Mohamad S
Publisher: Zainul Hasan R

Baca Juga

TWSL Masih Jadi Wisata Favorit Libur Lebaran di Probolinggo

Probolinggo,- Taman Wisata Studi Lingkungan (TWSL) Kota Probolinggo masih menjadi tempat favorit warga pada libur …