Perjuangkan P3K hingga Akses Internet, Guru Honorer Probolinggo Curhati Komisi X DPR-RI

Probolinggo,- Forum Honorer Persatuan Guru Republik Indonesia (FH PGRI) Kabupaten Probolinggo, harap-harap cemas. Mereka tengah menunggu hasil pengumuman seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) yang beberapa hari lalu diikuti.

Ketua FH PGRI Kabupaten Probolinggo, Faris Imam Sultoni mengatakan, ada sekitar 613 orang guru honorer di Kabupaten Probolinggo yang baru saja ikut tes P3K. Ia berharap, ratusan guru honorer dapat diterima sebagai pegawai setara Aparatur Sipil Negara (ASN) itu.

“Saya berharap 613 guru honorer yang mengikuti tes P3K dapat lulus seluruhnya. Saya juga berharap, forum honorer ini jangan berlama-lama, semoga dapat disegerakan beruban menjadi forum P3K,” ujarnya.

Sebagai salah satu langkah untuk memperjuangkan nasibnya, perwakilan PGRI Kabupaten Probolinggo lantas silaturahmi dengan anggota DPR-RI Komisi X, Moh. Haerul Amri, yang membidangi Pendidikan, Olahraga, dan Sejarah, Jum’at (23/12/22) sore.

Dalam silaturahmi yang digelar di sebuah rumah makan di wilayah Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo itu, FH PGRI Kabupaten Probolinggo berharap, Moh. Haerul Amri dapat membantu memperjuangkan nasib para guru honorer.

“Besar harapan kami, aspirasi ini disampaikan oleh Komisi X DPR-RI ke pemerintah, sehingga nasib honorer bisa lebih baik,” kata Faris Imam.

Di lokasi yang sama, Ketua PGRI Kabupaten Probolinggo, Asyim menyebut, pihaknya juga mendorong agar pengabdian para honorer yang sudah bertahun-tahun, dapat diganjar dengan imbalan yang pas, yakni lolos sebagai P3K.

“Semoga teman-teman guru honorer ini dapat lulus tes sehingga bisandiangkat menjadi P3K, otomatis gaji yang mereka diterima sesuai dengan apa yang mereka kerjakan. Dengan formasi P3K pada tahun ini, Insya-Allah sudah memenuhi sebagian besar honorer yang ada di Kabupaten Probolinggo,” ujarnya.

Moh. Haerul Amri menyampaikan, Komisi X sejatinya telah menyampaikan kepada Kementerian Pendidikan untuk lebih memperhatikan guru honorer dan guru Pegawai Tidak Tetap (PTT).

Baca Juga  Rekrutmen PPK dan PPS Tunggu Peraturan KPU

Nasib guru honorer yang terkatung-katung, menurut Haerul Amri, tidak hanya fenomena di Kabupaten Probolinggo, namun juga terjadi di seluruh daerah di Indonesia.

“Jika masalah guru ini tidak dapat diselesaikan maka Komisi X akan segera membuat pansus. Dalam masa sidang yang di gelar DPR RI, masalah ini akan disuarakan, sehingga kedepan persoalan guru dapat terselesaikan,” janji politisi Partai Nasdem ini.

Dalam pertemuan ini, selain nasib mereka dalam tes P3K, sejumlah perwakilan guru honorer maupun PTT yang hadir juga curhat keluh kesah terkait gaji hingga masalah jaringan internet di wilayahnya.

“Uneg-uneg ini kita catat serta akan kita sampaikan sebagai bahan nanti dalam rapat DPR RI. Terkait jaringan internet yang tidak sampai ke pelosok daerah, akan langsung saya sampaikan kepada Menteri Kominfo, Johnny G. Plate, kebetulan beliau menteri dari Partai Nasdem,” Amri memungkasi.(*) 

 

Editor: Efendi Muhammad

Publisher: Zainul Hasan R

Baca Juga

Dinilai Langgar Perda, Pemkot Pasuruan Tertibkan PKL di Jl. Sultan Agung dan Pelabuhan

Pasuruan,- Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Pasuruan, melakukan penertiban terhadap gerobak pedagang kaki …