Warung Kejujuran di Masjid Ar-Rahmah Omset Puluhan Juta per Bulan

Probolinggo – Sebuah warung di area Masjid Ar-Rahmah, Desa Sumberkedawung, Kecamatan Leces, Kabupaten Probolinggo mengusung konsep kejujuran. Pembeli bebas mengambil makanan dan minuman, kemudian membayar dengan memasukkan uang ke dalam kotak sesuai harga.

Menurut pengelola, konsep warung untuk memberi kenyamanan kepada pembeli. Warung kejujuran ini didirikan pada Mei 2021, di mana konsep warung ini memberi kenyamanan dan melatih kejujuran para pembeli atau musafir yang datang.

Makanan dan minuman yang dijual di warung tersebut cukup terjangkau, mulai dari harga Rp1.000 hingga paling mahal Rp5.000.

Tiap harinya, warung kejujuran ini selalu ramai didatangi para pembeli mulai dari musafir yang mampir untuk istirahat dan sholat, juga warga, maupun pelajar sekitar yang hanya ingin jajan di warung tersebut.

Selain murah, pengelola membuat warung tersebut juga untuk membantu para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) sekitar. Sebab mereka yang memproduksi makanan dan minuman agar produknya dapat dijual dan laku. Selain itu, makanan dan minuman yang dijual juga berasal dari produk pabrik yang biasa dijual.

“Warung yang didiran sejak 2021 ini menguji kejujuran pembeli di mana setelah mengambil, mereka membayar sesuai harga dengan dimasukkan ke kotak. Selain itu, dengan konsep ini, juga memberikan kenyamanan, dan keleluasaa pembeli untuk mengambil makanan dan minuman,” ujar Penanggung Jawab Warung Kejujuran, Nurul.

Setahun lebih berdiri, warung kejujuran tersebut tak pernah rugi, malah untung. Pasalnya, banyak pembeli ketika hendak membayar, uang yang akan dimasukkan kotak pembayaran dilebihkan.

Dalam sebulan, warung kejujuran tersebut beromset Rp60 juta hingga Rp70 juta. Sebagian keuntungan penjualan dari warung kejujuran ini juga dipergunakan untuk membayar sebagian listrik masjid. Sisanya dipergunakan untuk kebutuhan warung mulai dari mengisi kembali makanan dan minuman yang dijual.

Baca Juga  Setelah Kecap dan Bawang Goreng, DKUPP Sasar Kopi untuk Diekspor

“Meski sampai saat ini belum ada pembeli yang tidak jujur baik saat mengambil makanan dan minuman hingga membayar, pengelola tetap memasang CCTV untuk antisipasi karena warung ini buka 24 jam,” imbuh Nurul.

Sementara itu, sopir travel asal Jember, Rohman mengatakan, selama bekerja sebagai sopir, ia baru pertama melihat warung kejujuran. Setiap istirahat, ia biasa membeli kopi dan makanan ringan dengan harga cukup terjangkau.

“Saya sering mampir dan istirahat di Masjid Ar-Rahmah, namun baru pertama kali melihat dan datang ke warung ini. Harga makanan dan minuman cukup murah,” ujar Rohman. (*)

Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Zainul Hasan R.

Baca Juga

Harga Beras dan Gabah Jomplang Banget! Petani Lumajang Salahkan Beras Impor

Lumajang,- Harga beras premium di Kabupaten Lumajang kini mencapai Rp15.000 ribu per kilogram (kg). Ironisnya, …