MURAH: Sejumlah truk di Lumajang sedang mengangkut gabah hasil panen petani. (foto: Asmadi).

Harga Beras dan Gabah Jomplang Banget! Petani Lumajang Salahkan Beras Impor

Lumajang,- Harga beras premium di Kabupaten Lumajang kini mencapai Rp15.000 ribu per kilogram (kg). Ironisnya, harga gabah kering hasil panen petani hanya mampu menembus Rp4.800 per kilogram.

Pemilik warung makan di Kelurahan Jogoyudan, Kecamatan/Kabupaten Lumajang, Sorajah menyampaikan, semenjak harga beras mahal, penghasilan dari usahanya hampir sama dengan pengeluaran.

“Sebelum harga beras naik, keuntungan warung cukup sekali, ya buat nabung dan belanja keperluan rumah tangga. Semenjak harga beras mahal, jangankan buat nabung, buat belanja saja, kadang kurang, yang ada malah ngambil tabungan,” kata Sorajah, Kamis (4/4/24).

Petani di Desa Karangsari, Kecamatan Sukodono, Warni mengeluhkan harga jual gabah kering yang hanya Rp4800 per kilogram. Menurutnya, harga itu tidaklah sebanding dengan harga beras yang saat ini sangat mahal.

Sebelumnya, harga gabah kering mencapai Rp6.000 per kilogram. Anjloknya harga gabah disinyalir terjadi karena adanya serbuan beras impor.

“Ini saya ada kabar dari kelompok tani di beberapa wilayah di Lumajang. Mereka tengah membicarakan beras impor yang masuk karena harganya lebih murah dibandingkan dengan beras lokal,” ujarnya.

Meskipun panen padi kali ini meningkat lebih banyak dari musim sebelumnya, imbuh Warno, namun keuntungan yang didapat amat tipis.

Sebab biaya tanam amat tinggi, terutama belanja pupuk dan perawatan selama masa tanam. Apalagi jika menggunakan pupun non subsidi, yang jadi alternatif ditengah kelangsungan pupuk bersubsidi.

“Kalau menunggu pupuk subsidi itu ada, belum tentu dapat juga, karena akan ada pendataan. Kalau datanya tidak sesuai dengan sistem Elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (e-RDKK), ya tidak dapat, dan akan membeli pupuk yang nonsubsidi,” jelasnya.

Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Lumajang, Ishkak Subagio mengatakan, kerugian petani semakin besar karena kualitas gabah tahun ini kurang bagus.

Baca Juga  Pasokan Terbatas, Telur Ayam Tembus Rp30 Ribu 

Bahkan beberapa penggilingan Gabah Kering Panen (GKP) petani Lumajang rendemennya hanya 53 persen. Sedangkan gabah dari luar daerah rendemennya sudah mencapai 60 persen.

“Inilah yang memicu pengusaha penggilingan membeli gabah dari luar daerah, disamping pengeluaran modal yang sama, hasil berasnya bisa lebih tinggi. Disamping itu, produktivitas petani diluar Lumajang sudah bisa memproduksi diatas 7 ton GKP per hektarnya,” ucap Ishak. (*)

 

 

Editor: Mohamad S

Publisher: Moh. Rochim

Baca Juga

Budidaya Kambing Ras Senduro Lumajang, Hobi yang jadi Bisnis Menggiurkan

Lumajang,- Kawasan lereng Semeru Lumajang, tak hanya memiliki kekayaan alam melimpah. Disamping itu, juga memiliki …