Kraksaan,- Gelaran Street Parade Fashion yang diselenggarakan Bank Jatim Cabang Kraksaan, Minggu (16/10/2022) menyisakan polemik dan menuai kecaman.
Pasalnya, peragaan busana yang digelar di Alun-alun Kota Kraksaan, Kabupaten Probolinggo itu, dinilai jadi ajang pamer aurat oleh sejumlah peserta perempuan.
Ketua Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Kabupaten Probolinggo, Masni Wilujeng menilai, kegiatan yang diikuti 25 peserta tersebut dinilainya kurang pantas disaksikan banyak orang.
Menurut Masni, aurat seorang perempuan seharusnya ditutup, bukan dibuka untuk umum apalagi dipamerkan.
“Kegiatannya positif. Cuma ke depan kami harap, kalau ada kegiatan seperti itu lagi, tanpa menghilangkan nilai seninya, auratnya ditutup saja,” katanya, Rabu (19/10/22).
Sementara itu, Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Kraksaan, H. Ahmad Muzammil mengatakan, kegiatan tersebut harus dievaluasi.
Dengan citra Kabupaten Probolinggo yang notabene merupakan kota santri, tentu kegiatan yang menampilkan pertunjukan yang aurat terbuka akan memiliki dampak negatif ke depannya.
“Ini kan memang harus ditegur, kalau tidak ditegur bisa berkelanjutan. Karena kegiatan ini bisa berdampak pada etika masyarakat, apalagi di Kota Kraksaan ini santri dan pondok pesantrennya banyak,” tuturnya. (*)
Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Zainul Hasan R.