Polres Probolinggo Gelar Festival Rawon 5.236 Porsi, Tembus Rekor MURI Dunia

Kraksaan,- Ditengah ketakutan masyarakat untuk mengkonsumsi daging sapi seiring masifnya penyebaran Penyakit Mulut dan Kulit (PMK) pada ternak, Polres Probolinggo justru menggelar Festival Kuliner Rawon Khas Probolinggo.

Siapa sangka, festival yang digelar di Alun-alun Kota Kraksaan, Rabu (6/7/22) pagi itu, justru diserbu warga. Masyarakat tampak antusias dan tidak tersirat mereka phobia untuk mengkonsumsi rawon, yang notabene bahan utamanya daging sapi.

Kapolres Probolinggo, AKBP Teuku Arsya Khadafi mengatakan, festival kuliner dengan menu utama daging sapi ini merupakan bentuk edukasi sekaligus sosialisasi kepada masyarakat agar warga tidak takut untuk mengkonsumsi daging sapi di masa PMK.

“Tujuan utamanya memang untuk mengajak masyarakat agar mengkonsumsi daging sapi. Dengan adanya festival ini saya kira bisa meyakinkan masyarakat bahwa daging sapi aman dikonsumsi,” kata Kapolres Arsya.

LAHAP: Warga tampak lahap menikmati rawon dalam Festival Kuliner Rawon yang digelar Polres Probolinggo. (foto: Ainul Jannah)

Selain itu, menurut Arsya, festival itu dapat menunjukkan bahwa, potensi kuliner di Kabupaten Probolinggo cukup baik. Bahkan Tak sampai 30 menit, ribuan porsi rawon yang disediakan ludes di serbu pengunjung.

“Saya harap masyarakat Kabupaten Probolinggo tidak enggan untuk mengkonsumsi daging sapi lagi. Karena daging sapi di masa PMK masih aman untuk dikonsumsi,” tegas perwira polisi asal Aceh ini.

Tak hanya mengedukasi masyarakat tentang pentingnya tetap mengkonsumsi daging sapi, festival kuliner rawon pertama di Kabupaten Probolinggo ini juga mampu menembus Museum Rekor Indonesia (MURI).

“Kami dari museum rekor Indonesia datang ke Kabupaten Probolinggo untuk mencatat prestasi yang spektakuler yaitu sajian rawon terbanyak 5.236 porsi yang disediakan Polres Probolinggo dan UMKM Kabupaten Probolinggo,” terang representatif MURI, Sri Widayati.

Bahkan capaian ini, tidak hanya tercatat di MURI, melainkan juga dalam rekor internasional. “Tercatat dalam rekor dunia, nomor 10.414 karena ini makanan khas dari Probolinggo,” pungkasnya. (*)

Baca Juga  Sepekan Dirawat, 1 PDP Covid-19 di Pasuruan Meninggal

 

 

Editor: Efendi Muhammad

Publisher: Zainul Hasan R

Baca Juga

Arus Mudik Lebaran, Sopir dan Kru Bus Diperiksa Kesehatan

Probolinggo,- Untuk memastikan kesehatan sopir dan kru bus, Dinas Kesehatan dan P2KB Kota Probolinggo, bersama …