Cerita Nafisa, Bocah Penderita Kontraktur Desmogen yang jadi Sasaran Bully

SUMBERASIH-PANTURA7.com, Keceriaan yang tersungging dalam mulut mungil Nafisa (7) lepas. Selama satu tahun terakhir, putri pasangan suami istri (pasutri) Hasyim (50) dan Suana (54) itu, justru kerap menjadi sasaran bully teman sepermainan pun tetangganya.

Ya, bocah yang tinggal di Dusun Bloboh, Desa Banjarsari, Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo itu, harus menerima kenyataan pahit, menjadi objek ledekan. Bekas luka bakar di bagian dada dan leher, merubah nasibnya.

Nahas yang dialami Nafisa diawali setahun lalu. Saat itu, bocah lincah itu sedang main masak-masakan bersama temannya. Kala itu, ia menggunakan spirtus sebagai salah satu media memasak, agar adegan mendekati keadaan sebenarnya.

Tanpa diawasi kedua orang tuanya, mainan itu menimbulkan petaka. Api menyambar tubuh Nafisa yang belepotan spirtus. Akibatnya fatal, tubuh Nafisa terbakar hebat sehingga ia harus dilarikan ke RSUD dr Mohamad Saleh Kota Probolinggo.

Setelah 15 hari menjalani perawatan medis, keluarga memustuskan membawa Nafisa pulang. Biaya perawatan yang tidak memadai menjadi pertimbangan keluarga sehingga Nafisa dibawa pulang paksa.

Menghentikan perawatan sebelum luka bakar benar-benar sembuh berakibat fatal. Pada bagian dada dan leher Nafiza, terlihat bekas luka bakar yang sangat mencolok. Nafiza minder jika berada diluar rumah.

“Dia sering mengeluh, ingin normal seperti temannya katanya. Terkadang, bekas luka bakar itu terasa gatal, dia mengaku tidak tahan,” kata ibu Nafiza, Suana saat ditemui PANTURA7.com di kediamannya, Rabu (3/3/2021).

DIBULLY: Nafiza (dipangku) kerap dibully lantaran mempunyai bekas luka bakar menonjol pada bagian dada dan lehernya. (foto : Hafiz Rozani)

Saat bermain dengan teman sekampung pun, Nafiza kerap diejek teman main, sehingga ia pulang dan menangis. “Barangkali ada bantuan yang bisa membuat anak saya mendapat perawatan dan kulitnya bisa normal lagi,” asa Suasana.

Derita Nafiza bertambah setelah ayahnya yang mengidap gangguan mental sejak 5 tahun lalu, memilih tinggal di Klakah Lumajang. Alhasil, untuk memebuhi kebutuhan hidup sehari-hari, Suasa harus berjuang sendirian.

Baca Juga  Polisi di Kota Probolinggo, Bagikan THR Untuk 1.400 Kaum Dhuafa

“Saya kerja sebagai buruh serabutan, kadang bantu-bantu cuci pakaian tetangga, ya tidak apa-apa yang penting halal. Rumah yang kami tempati, itu numpang dari sepupu saya,” keluh Suana lirih.

Dokter spesialis bedah di RSUD dr Mohamad Saleh, dr. M. Ali Yusni mengatakan bekas luka bakar yang diderita Nafiza merupakan ‘kontraktur Desmogen’. Untuk menyembuhkannya, diperlukan operasi release dan rekonstruksi, yang harus dilakukan beberapa kali.

“Itu kontraktur desmogen atau pemendekan jaringan kulit. Tindakan yang harus dilakukan yakni operasi release dan rekonstruksi. Jika yang bersangkutan memiliki BPJS Kesehatan, maka tindakan operasi bisa dilakukan dengan fasilitas itu,” ujarnya. (*)


Editor : Efendi Muhamad
Publisher : . Zainullah FT


Baca Juga

Kritisi Penyaluran Bansos Jelang Pemilu 2024, Mahfud MD: Orang Lewat Dikasih Bansos

Pasuruan,- Calon Wakil Presiden nomor urut 3, Mahfud MD kembali melakukan kampanye di Pasuruan. Kali …