Fathor tak Kunjung Ditemukan, Keluarga Kian Gundah

PAITON-PANTURA7.com, Hilangnya Fathor Rohman (27), operator eskavator tambang pasir saat Gunung Semeru meletus beberapa waktu lalu, masih menyisakan duka mendalam bagi keluarganya di Desa Petunjungan, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo.

Duka itu kian tak tertambat karena hingga kini keberadaan Fathor belum diketahui. Hasil koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) dan Polres Lumajang terkait keberadaan korban, juga belum membuahkan hasil.

Ayah korban, Arsono (53) mengatakan, kabar hilangnya Fathor ia terima ketika keluarganya mendapatkan kabar dari seseorang yang mengaku rekan kerja anaknya. Ia  datang ke rumah Arsono, Rabu (2/12/2020) sekitar pukul 00.15 WIB.

“Dia mengaku berhasil menyelamatkan diri sedangkan anak saya terjebak dan tidak bisa lari. Kata orang yang mengaku teman kerjanya, saat itu anak saya sudah dibangunkan, tapi karena baru bangun tidur, kesadarannya belum kembali normal,” kata Arsono, Minggu (6/12/2020).

GUNDAH : Sumarya, ibunda Fathor Rohman tak kuat membendung air mata saat ditemui di rumah duka. (Foto : Moh Ahsan Faradies).

Sementara itu, Kepala Desa (Kades) Petunjungan, Agus Herwanto menyampaikan, sejauh ini pihaknya hanya bisa membantu pengaduan kepada Polsek Paiton. Rencananya, pihaknya akan mengantarkan keluarga Fathor ke Lumajang, Senin (7/12/2020) depan.

“Masih bisa membantu di pengaduannya saja. Senin depan kami dan pihak keluarga akan sama-sama pergi ke Lumajang. Sejauh ini informasi yang kami peroleh, yang ketemu hanya sepeda motornya saja, orangnya belum,” ungkap dia.

Saat PANTURA7.com mendatangi rumah duka, kesedihan terlihat dari raut wajah ibu korban, Sumarya (47), yang tak henti-hentinya memeluk foto korban. Ia mengatakan, sebelum berangkat kerja, anak keduanya dari 3 bersaudara itu sudah menunjukkan gerak-gerik aneh.

“Pertama, selama 2 hari tidur terus karena katanya ingin istirahat. Kedua ini lebih aneh lagi, sebelum berangkat lagi dia menunjukkan kertas bertuliskan bahasa jawa di tempat kerjanya dan setelah dimasukkan ke saku jaket, tiba-tiba sudah tidak ada dan berganti bau harum bunga,” cerita dia.

Baca Juga  Lupa Matikan Kompor, Toko dan Rumah Hangus

Hal tak biasa itu, menurut Sumarya, tidak hanya diketahui olehnya seorang melainkan juga disaksikan oleh Dani Agus, paman Fathor. Namun hal-hal tak wajar yang dilakukan korban tak lantas membuatnya curiga.

“Semoga cepat ketemu. Dia kerja di Lumajang sudah dapat satu tahun, sebelumnya bekerja di Pasuruan. Memang tempat kerja sering pindah-pindah,” tutur Sumarya terisak.

Diketahui, lahar akibat letuasan Gunung Semeru yang meluap di  Sungai Kobokan Kabupaten Lumajang, membuat para  penambang pasir di sungai tersebut kalang kabut.

Sebagian berhasil menyelamatkan diri, namun tak sedikit pekerja yang diterjang lahar dan tidak diketahui nasibnya. (*)


Editor : Efendi Muhamad
Publisher : A. Zainullah FT


Baca Juga

Heboh Penemuan Mayat di Kali Regoyo Lumajang, Ternyata ini Faktanya

Lumajang,- Warga Desa Regoyo, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang dihebohkan dengan penemua mayat yang nyangkut dibebatuan …