Musim Hujan, Sampah Tetap Jadi Masalah Klasik

MAYANGAN-PANTURA7.com, Sungai dan saluran air di Kota Probolinggo butuh dibersihkan dalam upaya mengantisipasi banjir saat musim hujan. Masalah sampah yang dibuang di sungai dan saluran drainase masih menjadi malasah klasik di Kota Bayuangga.

“Kami melakukan pengelontoran sungai dan pembersihan saluran air dalam upaya mengantisipasi genangan air atau banjir di perkotaan,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Probolinggo Rachmadeta Antariksa, Sabtu (31/10/2020).

Program pembersihan sungai dan saluran air tersebut merupakan rutinitas tahunan. Tujuannya untuk mengembalikan fungsi sungai sebagaimana mestinya. Sehingga saat debit air meningkat tidak meluap atau sampai menimbulkan genangan.

Dari hasil kegiatan yang dilaksanakan rutin tersebut, lanjut dia, ditemukan permasalahan klasik.
Permasalah itu yakni masih adanya sampah yang memenuhi sungai dan penjaring sampah. Hal itu yang biasanya menimbulkan banjir atau luapan air saat musim menghujan akibat tersumbatnya saluran air.

“Hingga saat ini sampah masih menjadi kendala, sehingga diperlukan kesadaran bersama untuk tidak membuang sampah sembarangan, terlebih ke sungai yang menjadi saluran air,” ucap Deta, panggilan akrab Rachmadet Antariksa.

Deta mengklaim, secara umum kondisi sungai dan saluran air di Kota Probolinggo sudah baik. Namun, tingginya intensitas hujan dan bertambahnya volume air dengan cepat membuat genangan di beberapa titik. Memang setelah hujan reda, kondisi akan segera normal kembali.

“Kita ketahui Kota Probolinggo merupakan daerah hilir, selain sedimentasi, pasang surut air laut juga mempengaruhi aliran air menuju muara,” katanya.

Sementara itu Kepala Dinas Kepemudaan Olah Raga dan Pariwisata (Dispopar), Budi Krisyanto menambahkan, mengingat sudah memasuki musim hujan, masyarakat diimbau menjaga kebersihan sungai dan saluran air.

Selain itu Kota Probolinggo yang bertumpu pada sektor pariwisata juga wajib menjaga kebersihan lingkungan.

Baca Juga  Lagi Bersepeda, HP Putri Wartawan Dijambret

“Selain menyebabkan air meluap akibat berkurangnya daya tampung sungai, sampah juga akan bergerak menuju muara, ini akan mengotori pantai. Jadi masyarakat dimohon untuk tidak membuang sampah sembarangan, terlebih di sungai atau saluran air,” ujarnya. (*)


Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Rizal Wahyudi


Baca Juga

TPT Ambrol Kali Kertosono Baru Bisa Diperbaiki Permanen Tahun Depan, ini Sebabnya

Probolinggo,- Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelola Sumber Daya Air (PSDA) Jawa Timur Wilayah Sungai (WS) …