Atasi Banjir Tanggulangin, Pemkab Sidoarjo Segera Normalisasi Sungai dan Bongkar Bangunan Liar

SIDOARJO-PANTURA7.com, Pemerintah Kabupaten Sidoarjo menetapkan status tanggap darurat bencana banjir, pasca banjir melanda dua desa yakni Desa Kedungbanteng dan Banjarasri di kecamatan Tanggulangin. Status tanggap bencan abanjir ini akan berakhir pada awal maret mendatang.

Saat ini Pemkab Sidoarjo terus mengupayakan agar banjir di 5 RT tersebut segera bisa surut. Berbagai langkah telah diupayakan, saat ini BPBD Sidoarjo sudah memasang 11 pompa air untuk menyedot genangan air yang dibuang ka avour kali Kedungbanteng.

Atas hal itu, Wakil Bupati Nur Ahmad Syaifuddin bersama Dandim 0816/Sidoarjo Letkol Inf. M. Iswan Nusi, Kapolresta Sidoarjo Kombespol Sumardji, Kepala BPBD Sidoarjo Dwijo Prawito, Camat Tanggulangin berserta tokoh masyarakat gelar rapat di Balai Desa Kedungbanteng, Minggu (23/12/2020).

Rapat yang di pimpin Wabup Nur Ahmad Syaifuddin tersebut memutuskan, pertama langkah penyedotan yang sudah berjalan maksimal dengan 11 pompa tetap dilanjutkan, kedua selain melakukan normalisasi juga melakukan pelebaran kali kedungbanteng sampai dengan banjarasri dengan menertibkan bangunan liar di sepanjang tanah irigasi.

“Langkah yang ketiga direncanakan akan dibangun bosem sebagai penampungan air saat musim hujan. Camat dan kepala desa yang daerahnya terdampak, tolong segera kumpulkan warganya, koordinasi terkait kebijakan ini,”ujar Wabup.

Wabup meminta, dalam normalisasi dan penertiban bangunan liar dan rencana pembangunan bosem terus dilakukan meski musim hujan sudah berakhir, “tujuannya agar setiap tahun dua desa tersebut tidak lagi terjadi banjir,” paparnya.

Sementara, Kapolresta Sidoarjo Kombespol Sumardji memberikan solusi yang sama yakni normalisasi serta pelebaran sungai dan pembongkaran bangunan liar yang berdiri di atas tanah sempadan sungai.

“Selama melakukan sidak, penyebab banjir menurutnya adalah karena pendangkalan sungai dan penyempitan sungai akibat banyaknya bangunan liar. Jika ingin banjir ini segera selesai maka solusinya hanya ada dua, normalisasi kali dan bongkar bangunan liar,” paparnya. (*)

Baca Juga  Usir Ubur-ubur, PLTU Paiton Libatkan Nelayan


Editor : Efendi Muhammad
Publisher : A. Zainullah FT


Baca Juga

Angka Pengangguran di Kota Probolinggo Tahun 2024 Turun, Segini Jumlahnya

Probolinggo,- Angka pengangguran di Kota Probolinggo pada tahun 2024 turun dibandingkan dengan tahun 2023, yang …