Masuki Era Digital, PMII Ketinggalan Zaman

MARON-PANTURA7.com, Ketua Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA-PMII) Probolinggo, Badruz Zaman menilai PMII ketinggalan zaman. Memasuki era digital, PMII dianggap tak mampu melakukan transisi untuk mengembangkan kapasitas intelektual kader.

Menurut Badruz, satu hal yang membuat PMII terlindas zaman adalah materi pelatihan yang konservatif. Dikatakan Badruz, dari masa penerimaan anggota baru (Mapaba), pelatihan kader dasar (PKD) hingga pelatihan kader lanjut (PKL), materi dan metodologi pelatihan yang ditempakan merupakan paket warisan.

“PMII ketinggalan zaman, materi pelatihannya ketinggalan zaman. Organisasi lain ngomong tentang besok kita harus jadi apa, sementara PMII masih berencana untuk besok,” kata Badruz saat memberi arahan dalam pelantikan PC PMII Probolinggo di GOR Wijaya Maron, Senin (27/2/2020).

Metode pelatihan di PMII, menurut Badruz, harus dirubah mengingat tantangan saat ini sangat beragam. Selama ini Badruz menilai, pelatihan yang disuguhkan hanya mampu melahirkan kader yang berorientasi politik, bukan jiwa enterpreuner.

“Seharusnya PMII menciptakan kader-kader yang visioner. Jangan sampai sekelas ketua cabang, purna tugas justru bingung kemana dia harus pergi. Kalau sudah begini, pasti ada yang salah,” paparnya.

Badruz berharap, kedepan kader PMII tidak lagi terbuai dengan metode peningkatan kapasitas keilmuan yang sekedar gagah-gagahan. Dengan begitu, ulas dia, kader PMII mampu bersaing di era industri 4.0.

“Pelatihan harus dirubah, undang para ahli untuk membantu merancang metode pelatihan yang visioner,” pintanya. (*)


Editor :Efendi Muhammad
Publisher : A. Zainullah FT


Baca Juga  Advokat Pasang Badan, Siap Berikan Bantuan Hukum ke Mahasiswa PMII yang Dipolisikan

Baca Juga

H+5 Arus Balik, 55 Ribu Penumpang Berangkat dari Stasiun di Daop 9 Jember

Probolinggo,- Hingga H+5 atau lima hari arus balik, KAI Daop 9 Jember telah memberangkatkan total …