PANTURA7.com | Beritanya Nyata! Beritanya Nyata
Related Articles
PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Bisnis prostitusi secara online mulai beredar masif di Kabupaten Probolinggo. Terbaru, Polres Probolinggo mengungkap prostitusi online setelah menangkap seorang pria yang diduga mucikari dan seorang remaja perempuan, yang dijadikan sebagai objek jualan.
Terduga mucikari yang diciduk polisi diketahui bernama Rudi Hartono (36) warga Desa Kedungdalem, Kecamatan Dringu, Kabupaten Probolinggo. Ia diciduk petugas pada Jum’at (9/8/) sekitar pukul 22.00 WIB di sebuah kamar hotel.
Di dalam kamar, petugas juga mendapati SI (19) warga Desa Papringan, Kecamatan Klakah, Kabupaten Lumajang. Kepada petugas Rudi mengakui ia tengah mengantar SI menemui ‘tamunya’ hingga ke dalam kamar hotel.
“Ya ngantarkan dia (SI, red) menemui tamu. Tamu pesannya kepada saya via WhatsApp (WA),” aku Rudi saat ditemui di Mapolres Probolinggo, Sabtu (10/8/).
Kapolres Probolinggo AKBP Eddwi Kurniyanto membeberkan, kasus ini terungkap berdasarkan informasi yang diterima pihak kepolisian dari masyarakat. Untuk memastikan kebenaran informasi tersebut, salah seorang anggota kepolisian menyamar sebagai pelanggan.
“Pancingan tersebut berhasil mengelabuhi pelaku, yang menawarkan seorang Pekerja Seks Komersial (PSK). Ketika mereka sudah masuk kamar hotel, kami langsung melakukan tindakan,” terang Eddwi.
Dari pengakuan awal pelaku, lanjut Kapolres, bisnis esek-esek ini sudah beroperasi sejak satu tahun yang lalu. “Selama satu tahun ini, si muncikari sudah menerima pelanggan sebanyak tiga kali dengan tarif yang berbeda-beda,” tuturnya.
Akibat perbuatannya, Kapolres menegaskan, sang muncikari akan dijerat pasal 296 KUHP Jo pasal 506 tentang perbuatan yang disengaja mengadakan atau memudahkan perbuatan cabul dengan orang lain. Sedangkan status SI, baru sebatas saksi.
“Ancaman hukuman untuk mucikari satu tahun empat bulan. Untuk sementara ini kami amankan satu pria sebagatu tersangka dan seorang remaja perempuan sebagai saksi,” pungkas Kapolres. (*)
Penulis : Moh Ahsan Faradies
Editor : Efendi Muhammad
