Tingkatkan Kualitas Pendidikan, Libatkan Mitra Inovasi

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Untuk meningkatkan kualitas pendidikan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Kementerian Agama (Kemenag) dan The Australian Department of Foreign Affairs and Trade (DFAT) Kedutaan Besar Australia melakukan monitoring bersama mitra Program Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia (INOVASI) di Kabupaten Probolinggo, Rabu (7/8/2019).

Dalam hal ini Tim Monitoring mengunjungi 2 kecamatan di Kabupaten Probolinggo. Yakni, Kecamatan Paiton yang telah melaksanakan rintisan program literasi dan Kecamatan Sukapura yang telah melaksanakan rintisan program kelas rangkap (multigrade).

Di Kecamatan Sukapura, tim mengunjungi SDN Sukapura III untuk melihat program kelas rangkap.  Selain itu dilanjutkan ke SDN Ngadisari II untuk melihat kegiatan Kelompok Kerja Guru (KKG) kelas rangkap di Kecamatan Sukapura.

Sementara di Kecamatan Paiton, tim mengunjungi MI Raudlatul Munadhirin dan SDN Sukodadi I untuk melihat secara langsung implementasi program literasi dan kegiatan KKG di kedua sekolah tersebut.

Direktur Program inovasi Mark Heyward mengatakan potensi praktik menjanjikan yang sudah dilakukan oleh Kabupaten Probolinggo merupakan yang layak diadopsi tidak hanya untuk tingkat kabupaten/kota, namun juga skala nasional.

“Kami berharap hasil monitoring bersama yang dilaksanakan para pemangku kepentingan dapat memberikan hasil yang positif dan dapat menjadi contoh untuk wilayah lainnya” kata Mark.

Sementara Kasubit Peningkatan Kompetensi dan Kualifikasi di Direktorat Jenderal Pembinaan Tenaga Kependidikan Kemendikbud RI, Ferry Yulmarino menyampaikan kalau program inovasi berupa literasi di Kabupaten Probolinggo sudah berjalan.

“Diharapkan ke depan bukan hanya literasi dan multigrade saja tetapi hal-hal lain yang sifatnya perbaikan dalam rangka perbaikan kualitas pendidikan. Program tersebut harus bisa berjalan juga melalui program KKG,” ujar Ferry.

Perwakilan dari Kemendikbud RI saat mengunjungi SDN Sukodadi 1. (Foto : Moh Ahsan Faradies)

 

Menurut Ferry, pihaknya menginginkan semua guru di daerah bisa bangun dari tidurnya dan berlari mengejar ketertinggalan. Karena nanti pada saat mendapatkan bonus demografi, anak-anak yang sekarang masih SD bisa memasuki usia produktif.

Baca Juga  Pemkab Probolinggo Jamin Balon Raksasa Tak Membuat Jasa Lokal Terganggu

Dikatakan, saat ini mereka menjadi aset penting dan dilatih sejak SD agar kualitasnya bagus sehingga pada saat tahun 2045 di Indonesia emas mereka menjadi orang-orang yang produktif.

“Mungkin sebagian dari mereka akan ada yang menjadi tenaga ahli atau Presiden. Mereka calon pemimpin masa depan yang kualitasnya baik dan kita bagikan dengan pendidikan penguatan karakter,” tegasnya.

Sekretaris Dinas Pendidikan  (Dispendik) Kabupaten Probolinggo, Fathur Rozi mengaku pihaknya terbantu dengan program inovasi berupa multigrade dan literasi yang memungkinkan guru saling berbagi pengalaman dengan guru yang lain.

“Kami akan melakukan replikasi program inovasi tersebut. Pada tahun 2019 dan 2020 kami sudah menyiapkan anggaran replikasi baik literasi maupun multigrade. Namun, tentu yang lebih utama menjadi kesadaran guru dan kepala sekolah” tuturnya. (*)

 

 

 

Penulis : Moh Ahsan Faradies

Editor : Efendi Muhammad

Baca Juga

Sengketa Tanah Picu Konflik Sosial, Pemkab Lumajang Galakkan Sertifikasi Tanah Elektronik

Lumajang,- Puluhan tahun lamanya, beberapa masyarakat Kabupaten Lumajang mengalami krisis sosial yang disebabkan oleh sengketa …