Lagi, 6 PSK dan 5 Muncikari Terjaring, 1 Orang Positif HIV/AIDS

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Satuan Polisi (Satpol) Pamong Praja (PP) Kabupaten Probolinggo kembali menciduk 6 wanita yang diduga Pekerja Seks Komersial (PSK). Selain itu, petugas juga menjaring 5 orang muncikari.

Enam PSK diketahui sebagai wajah baru. Mereka adalah dua PSK asal dari Kabupaten Probolinggo, yakni, SM (23) warga Desa Gondosuli, Kecamatan Pakuniran dan AA (42) warga Desa Binor, Kecamatan Paiton.

Sementara 4 PSK berasal dari luar daerah, masing-masing YP (45) asal Jember, RR (28) asal Besuki, NA (33) asal Situbondo dan MM (41) asal Bondowoso. Keenam PSK ini, bertarif Rp. 100 ribu dalam sekali kencan.

Sementara lima muncikari yang dicokok petugas, tiga diantaranya berasal dari Kecamatan Paiton, yakni SN (34) asal Paiton, SG (42) asal Paiton dan NH (40) asal Paiton. Sedangkan dua lainnya, yakni MI (40) asal Situbondo dan MH (45) asal Kota Kraksaan.

Koordinator Lapangan (Korlap) Satpol PP Kabupaten Probolinggo Nurul Arifin mengatakan, seluruh PSK dan muncikari dijaring di 5 titik berbeda. Meliputi 3 titkk di Kecamatan Paiton dan 2 lokasi di wilayah Kecamatan Pakuniran.

“Kami beri mereka pembinaan. Selain itu, mereka diperiksa dan menjalani tes kesehatan oleh Dinas Kesehatan. Kamk juga akan berkoordinasi dengan Dinas Sosial,” kata Nurul, Rabu (10/4/2019).

Terpisah, Kasi Penanggulangan Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo dr Dewi Vironica mengatakan, terdapat salah satu PSK yang positif mengidap HIV/AIDS. Hal itu diketahui dari hasil pemeriksaan medis.

“Ada satu PSK yang positif menderita HIV/AIDS. Selanjutnya kami akan tangani melalui Puskesmas Paiton,” ujar Dewi Vironica saat ditemui di Kantor Satpol PP.

Sementara, untuk peluang memulangkan PSK yang terkena HIV/AIDS, perempuan kelahiran Balikpapan ini menyebutkan, kecil kemungkinan pihaknya akan memberikan rekomendasi pemulangan terhadap PSK yang positif HIV/AIDS.

Baca Juga  Tekan Peredaran Narkoba, 2 Hiburan Malam Dirazia

“Karena kami khawatir dia masih melanjutkan pekerjaannya. Kalau seperti itu, secara otomatis akan menularkan penyakit kepada masyarakat, apalagi dia bekerja di sini (Kabupaten Probolinggo, red),” tutur Dewi. (*)

 

 

Penulis : Moh Ahsan Faradies

Editor : Efendi Muhammad

Baca Juga

H+5 Arus Balik, 55 Ribu Penumpang Berangkat dari Stasiun di Daop 9 Jember

Probolinggo,- Hingga H+5 atau lima hari arus balik, KAI Daop 9 Jember telah memberangkatkan total …