Ojek Mahasiswa (Jek-Ma) saat dilaunching di kampus INZAH, pada Rabu (13/3). (Foto : istimewa).

Mengenal Jek-Ma, Ojek Mahasiswa di INZAH Genggong

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Sekelompok mahasiswa Institut Ilmu ke-Islaman Zainul Hasan (INZAH) Genggong Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, menginisiasi lahirnya Ojek Mahasiswa (Jek-Ma). Jek-Ma menjadi jawaban akan kebutuhan moda transportasi hemat dan cepat bagi mahasiswa.

Jek-Ma dimunculkan oleh mahasiswa dari Jurusan Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (Febi). Sejak launcing pada Rabu (13/3/2019), Jek-Ma beroperasi dengan jumlah driver 7 orang, masing-masing 2 driver perempuan, sisanya driver laki-laki.

Teknis operasi ojek online (Ojol) ini, menurut Ketua Jek-Ma INZAH, Ahmad Saruji, sangat simpel. Calon penumpang tinggal menghubungi nomor pribadi para driver Jek-Ma, baik via telfon atau pesan singkat. Tak berapa lama, driver Jek-Ma datang menjemput.

“Tinggal telfon atau SMS, maka driver Jek-Ma akan menjemput pemesan. Karena masih awal, jadi layanannya baru masyarakat kampus, mulai dari mahasiswa, dosen, dan civitas akademika,” kata Saruji, Kamis (14/3/2019).

Civitas akademika saat foto bersama di depan kampus INZAH Genggong. (Foto : istimewa)

Jangkauan operasional Jek-Ma, terang Jaruji, untuk saat ini hanya berlaku di wilayah Kabupaten Probolinggo. Sementara tarif Jek-Ma dipatok berdasarkan jarak tempuh, yakni sebesar Rp. 1.000 perkilo meter.

“Bertahap dulu, kita baru buka layanan antar jemput di wilayah Kabupaten Probolinggo. Sedangkan untuk ongkos tergantung jarak tempuhnya, kami patok Rp. 1.000 perkilo meter, kalau jarak tempuh 20 meter lebih, maka akan dkdiskon 10%,” ucap dia.

Dekan Fakultas Ekonomi Syariah dan Bisnis Islam, Hayatul Millah menyebut, inovasi ini menjadi suntikan semangat bagi mahasiswanya untuk mengembangkan kemandirian ekonomi. Ia berharap, Jek-Ma menjadi pioner kemandirian ekonomi di INZAH kedepannya.

“Munculnya Jek-Ma sebagai indkator bahwa tunas-tunas entrepreneurship sudah tumbuh di mahasiswa fakultas Febi. Semoga menjadi tonggak semangat kemandirian ekonomi di kalangan mahasiswa,” tutur Millah.

Millah menambahkan, tidak hanya untuk kemandirian ekonomi mahasiswa, namun karakter mandiri secara umum juga bisa tertanam. “Semangat mandiri dan berdikari lebih, tertanam dan menjadi pemicu persaingan sehat bagi para tunas-tunas usaha,” tandas Millah.

Baca Juga  Warga Tongas Kulon Desak Tol Paspro Dilengkapi Jalan Alternatif

Keberadaan Jek-Ma, meski baru seumur jagung, diakui membantu mempermudah mobilisasi mahasiswa dan civitas akademika. Setidaknya, mereka tidak bergantung pada satu atau dua jenis moda transportasi, yang secara kecepatan kalah ‘kelas’dari Jek-Ma.

“Sangat membantu sekali. Barangkali drivernya ditambah dan cara pesannya via aplikasi, jadi tidak pesan manual lewat telpon atau sms,” tandas salah satu mahasiswa, Moh Rizqil Hidayat. (*)

 

Penulis : Moh Ahsan Faradies
Editor : Efendi Muhammad

Baca Juga

Kreatif! SMA Zainul Hasan Genggong 1 Kampanyekan ‘Stop Bullying’ lewat Lomba Mading 3D

Pajarakan,- Bullying masih menjadi permasalahan yang serius bagi anak Indonesia. Bullying adalah tindakan penindasan yang …