Se-Jatim, Imunisasi Difteri Kota Probolinggo Terendah

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Pelaksanaan imunisasi difteri tahap ketiga di Kota Probolinggo baru menyentuh angka 30,2%. Hal ini membuat Kota Probolinggo menjadi “juru kunci” atau yang terendah di Jawa Timur.

Di Jawa Timur cakupan imunisasi difteri per 3 Desember rata-rata sudah mencapai 72.1%. Kondisi tersebut sangat mengkhawatirkan karena Jawa Timur sedang menjalani Kejadian luar Biasa (KLB) difteri. Sehingga dibutuhkan kekebalan komunal minimal 95%.

Padahal kalau dibandingkan, di seluruh Jawa Timur cakupan imunisasi difteri per 3 Desember sudah mencapai 72.1%. Kota Blitar berada di urutan teratas dengan cakupan 79,7%. Diikuti Kota Kediri dengan 79,06% dan Kota Mojokerto dengan cakupan 74,7%.

Sehingga dari tiga kali pelaksanaan ini, Kota Probolinggo berada di urutan terbawah untuk cakupan imunisasi yang menyasar anak berusia 1-19 tahun.

Kepala Seksi Pencegahan Pengamatan Penyakit dan Penanggulangan Masalah Kesehatan (P3PMK) pada Dinas Kesehatan Jatim, Gito Hartono mengomentari rendahnya cakupan imunisasi difteri di Kota Probolinggo. Hal ini diduga terkait kesalahan strategi yang dilakukan Dinkes Kota Probolinggo.

“Populasi sasaran imunisasi ini kan di sekolah, harusnya dilakukan dulu imunisasi di sekokah-sekolah. Tapi ini tampaknya di Posyandu dan Puskesmas dulu. Mungkin nanti di akhir baru akan gencar ke sekolah-sekolah,” ucap Gito.

Kejadian tersebut menurutnya pernah juga terjadi di Kabupaten Blitar pada pelaksanaan imunisasi sebelumnya. “Satu minggu terakhir, mereka baru menyasar sekolah-sekolah setelah itu angkanya langsung melejit,” tegasnya.

Agar pencapaian imunisasi difteri kali ini bisa sesuai dengan target yang ditetapkan, Gito mengatakan, butuh komitmen pemerintah daerah untuk menyukseskannya.

Sementara itu, Kepala Perwakilan Unicef Pulau Jawa, Arie Rukmantara menuturkan, imunisasi merupakan hak anak mendapatkan pelayanan kesehatan. Setiap anak berhak untuk mendapatkan layanan kesehatan tersebut tanpa terkecuali.

Baca Juga  Rumah Korban Puting Beliung Akan Direhab

“Pelaksanaan imunisasi difteri tahun ini harus bisa di atas target 95%. Biar ke depan tidak ada lagi KLB difteri seperti ini di Jatim,” ucapnya.

Sevara rinci, Arie menjelaskan, kondisi yang terjadi di Jatim menunjukkan bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Timur merasa capaian lebih di atas 95% untuk ORI difteri fase 1 dan 2 belum cukup. Mereka ingin capaian tinggi tersebut harus merata di tiap kabupaten dan kota.

“Imunisasi ini untuk semua anak, kami yakin Jatim bisa realisasikan ambisinya dan menjadi teladan dalam mencapai Universal Child Immunization (UCI),” kata Arie. (*)

 

Penulis: Rahmad Soleh

Editor: Ikhsan Mahmudi

Baca Juga

Pemkab Lumajang Kebut Normalisasi Kawasan Terdampak Banjir Lahar Hujan Semeru

Lumajang,- Proses normalisasi kawasan terdampak banjir lahar hujan Gunung Semeru terus dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) …