APTI Desak Pabrik Rokok Serap Tembakau Petani

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Panen raya tembakau di Kabupaten Probolinggo tahun ini membuat petani tembakau ketar ketir. Penyebabnya, tembakau hasil panen tak banyak terserap oleh pabrik tembakau, meski kualitas hasil panen cukup bagus.

Muhalli (38) warga Desa Krejengan, Kecamatan Krejengan, mengatakan sejak awal panen pada awal Agustus lalu, tembakaunya hanya dibeli oleh pemborong atau tengkulak. Harganya pun tergolong murah dikisaran Rp 38 ribu hingga Rp 42 ribu per kilogram.

“Tidak ada gudang pabrik rokok besar yang ngambil tembakau kami, belum tahu sebabnya apa. Karena tidak ada pedagang besar, mau tidak mau ya kita jual,” kata Muhalli kepada PANTURA7.com, Kamis (30/8/2018).

Harga jual tembakau saat ini, jelas Muhalli, masih murah jika dibandingkan dengan kualitas tembakau petani. “Tembakau kita bagus, ini kan panen dari daun tembakau yang sudah tinggi, bukan daun bagian bawah,” imbuhnya.

Menanggapi keluhan petani, Ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Kabupaten Probolinggo Mudzakkir, mengaku bahwa pihaknya sudah melakukan komunikasi dengan sejumlah gudang-gudang besar, diantaranya Gudang Garam, Djarum, dan Bentoel, agar segera membeli tembakau petani.

“Saya meminta kepada mereka (pabrik rokok, red) untuk segera membeli tembakau para petani yang sejauh ini sudah melakukan panen raya,” papar Mudzakkir saat dikonfirmasi via sambungan seluler.

Dari hasil komunikasi itu, lanjut Mudzakkir, pihak pabrik berjanji akan membeli tembakau petani sesegera mungkin. “Meraka akan segera membeli tembakau petani, jadi saat ini para petani tinggal menunggu hasil panennya dibeli,” tutupnya. (*)

 

 

Penulis : Moh Ahsan Faradies

Editor : Efendi Muhammad

Baca Juga  Kesulitan Dana, Bakorpakem Gagal Bongkar Nisan Bintaos

Baca Juga

Susul Bawang Merah, Harga Cabai Rawit dan Cabai Besar Juga Naik

Probolinggo,- Selain bawang merah yang harganya naik, dua komoditas dapur cabai rawit dan cabai besar …