Pasca Ledakan, Warga Trauma Pesta Petasan

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Meledaknya petasan di rumah Syafi’i (55), warga Kelurahan Jrebeng Kulon, Kecamatan Kedopok, Kota Probolinggo, imbas dari produksi petasan yang digeluti oleh pemilik rumah.

Diketahui, petasan itu dibuat karena ada warga yang memesan untuk disulut dalam acara pesta pernikahan. Menyulut petasan seolah menjadi tradisi yang selalu dilakukan warga saat ada hajatan. Namun peristiwa meledaknya petasan, kini membuat warga trauma.

“Dengan kejadian ini, kami kapok. Warga, terutama keluarga saya tak ingin mengikuti tradisi sulut petasan saat nikahan, berbahaya,” ucap salah satu warga, Rohiman (44) kepada PANTURA7.com, Senin (30/7/2018).

Hal senada disampaikan Lurah Jrebeng Kulon, Erni Yusnita. Ia meminta masyarakat tidak lagi membuat petasan atau barang semacamnya. “Jika masih ada yang memproduksi petasan, kami tak akan ikut campur lagi. Saya akan serahkan ke penegak hukum saja,” tuturnya.

Sementara, Kapolresta Probolinggo AKBP Alfian Nurrizal mengatakan tradisi membuat petasan sebagai hiasan pernikahan, tak perlu lagi dilaksanakan lagi. Sebab selain berbahaya, juga menggangung kenyamanan masyarakat.

“Sangat berbahaya apalagi diproduksi sendiri didalam rumah. Seperti yang terjadi di rumah pak Syafi’i itu. Saya harap bapak ibu tak perlu lagi ikut-ikutan memproduksi petasan,” papar Kapolresta kepada warga, saat mengunjungi lokasi ledakan.

Sebagaimana diketahui. Ledakan petasan terjadi di rumah Sayfi’i. Minggu (29/7/2018) pagi. Ledakan keras itu, tak hanya melukai dua orang yang sedang meracik petasan, namun juga merusak 7 rumah disekitar lokasi kejadian. (*)

 

 

 

Penulis : Rahmad Soleh

Editor : Efendi Muhammad

Baca Juga  Angin Kencang Tumbangkan Pohon, Timpa Gedung SD

Baca Juga

Pemkab Lumajang Kebut Normalisasi Kawasan Terdampak Banjir Lahar Hujan Semeru

Lumajang,- Proses normalisasi kawasan terdampak banjir lahar hujan Gunung Semeru terus dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) …