Harga BBM Naik, Ini Penyebabnya

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang ditetapkan pemerintah sejak awal bulan ini, membuat konsumen pun pengguna alat transportasi kelabakan. Selain harus menyesuaikan dengan harga baru, perubahan harga itu cenderung memberatkan.

Diketahui, harga sejumlah BBM naik sejak awal Juli 2018. Jenis BBM itu diantaranya BBM jenis Pertamax dari Rp 8.900 menjadi 9.500 perliter,Pertamax Turbo dari harga Rp 10.100 menjadi Rp 10.700.

Kenaikan harga juga terjadi pada BBM jenis Dexlite dari harga Rp 8.100 menjadi Rp 9.000 perliter. Pertamax Dex dari harga Rp 10.000 menjadi Rp 10.500 perliter, sedangkan Solar non subsidi di harga Rp 7.700.

Seorang pengecer BBM jenis Pertalite dan Pertamax Mohamad Irvan (26) mengatakan, ia sempat kaget harga BBM naik. Meski kenaikan tak sampai Rp. 1.000 perliter, namun tetap saja ia harus memutar otak agar mendapatkan untung dari penjualan bahan bakar itu kepada konsumen.

“Awalnya kaget, namun lambat laun kami bisa menerima. Sekarang normal penjualannya, karena kebanyakan masyarakat bergantung pada BBM ini untuk mengoperasikan kendaraan bermotor atau mesin lainnya,” kata warga Desa Rondokuning, Kecamatan Kraksaan ini.

Vice President Corporate Communication PT. Pertamina, Adiatma Sardjito mengatakan bahwa penyesuaian harga BBM dari semua jenis merupakan dampak dari harga minyak mentah di dunia yang terus merangkak naik. Saat ini, jelas Sardjito, harga minyak dunia rata-rata mencapai 75 dolar per barel.

“Bahan baku BBM adalah minyak mentah, tentunya ketika harga minyak dunia naik maka juga akan diikuti dengan kenaikan harga BBM,” terangnya saat dikonfirmasi via sambungan seluler. (*)

 

 

Penulis : Moh Ahsan Faradies

Editor : Efendi Muhammad

Baca Juga  Polisi Ciduk DPO Pembacokan di Tiris

Baca Juga

Naik 15 Persen, KAI Daop 9 Jember Angkut 208.798 Penumpang

Probolinggo,- PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 9 Jember selama 22 hari angkutan lebaran melayani …