Akhir Juli, Jazz Gunung Bromo Bakal Kembali Digelar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Para pecinta musik Jazz Nusantara harus bersiap diri. Sebab, tak lama lagi konser jazz yang menyatukan eksotika alam bakal kembali di gelar di kawasan wisata Gunung Bromo, Desa Jetak, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo.

Perhelatan musik Jazz di panggung Amfiteater, Jiwa Jawa Resort Bromo itu bakal digelar pada 27 Juli 2018 selama tiga hari berturut-turut. Jazz gunung tahun ini, juga dalam rangka menperingati 10 tahun Jazz Gunung Bromo sejak pertama kali dihelat pada tahun 2008 lalu.

Dalam peringatan satu dasawarsa konser musik melankolis ini, juga bakal dilengkapi Jazz Gunung Bromo Award, yang didedikasikan untuk Bubi Chen sebagai legendaris Jazz kawakan. Selebihnya, genre musik akan menampilkan jazz kolaborasi seperti tahun-tahun sebelumnya yang akan diperkaya dengan sentuhan Rock Jazz.

“Jazz itu kan dinamis, dengan musik mana saja nyambung termasuk genre rock. Ditambah lagi pelaksanaannya yang berlangsung selama 3 hari, mulai tanggak 27, 28 dan 29 Juli, tentunya akan cukup memuaskan dahaga penggemar musik jazz,” kata Bagas Indyatmono, Manajer Jazz Gunung Bromo saat gelar konferensi pers di Rehat Bromo Hotel Desa Jetak, Rabu (9/5/2018).

Untuk harga tiket, jelas Bagas, pihaknya mematok Rp 425 ribu untuk kelas festival, Rp. 600 ribu bagi kelas VIP A, Rp. 700 ribu untuk kelas VIP dan Rp. 1.050 juta untuk kelas VVIP. “Target kami 3 ribu pengunjung. Musisi yang bakal hadir diantaranya Andre Hehanusa, Barry Likumahuwa, Tohpati Bertiga, Surabaya All Star dan lain-lain,” tambah dia.

Kepala Dinas Pemuda Olahraga Pariwisata dan Kebudayaan (Disporaparbud) Kabupaten Probolinggo, M. Siddiq Widjanarko mengatakan, pihaknya akan menyiapkan sentra produk-produk UKM andalan Kabupaten Probolinggo, guna meramaikan gelaran musik Jazz tahunan ini. Harapannya, agar konser mewah itu mampu meningkatkan perekonomian warga sekitar.

Baca Juga  Berantas Calo, KUA Lumbang Terapkan Link Perbankan

“Meski event ini Internasional, kami akan mempersiapkan produk khas Kabupaten Probolinggo, khususnya produk khas budaya Bromo diantaranya pakaian adat, cinderamata termasuk bunga edellwais.” tandas mantan Kepala Disperindag Kabupaten Probolinggo ini. (*)

 

 

Penulis : Rahmad Soleh

Editor : Achmad Zulkifly

Baca Juga

TWSL Masih Jadi Wisata Favorit Libur Lebaran di Probolinggo

Probolinggo,- Taman Wisata Studi Lingkungan (TWSL) Kota Probolinggo masih menjadi tempat favorit warga pada libur …