Menu

Mode Gelap
Bupati Lumajang: Pers Mitra Strategis untuk Sukseskan Program Makan Bergizi Gratis Satpolairud Polres Pasuruan Kota Tempati Gedung Baru di Panggungrejo Fisik Terbatas tak Halangi Para Tunanetra Unjuk Kebolehan di MTQ Jatim XXXI Jember Parkir di Selatan Alun-alun Kota Probolinggo, Motor Matic Raib Residivis Ditangkap Usai Satroni Sekolah dan TPQ Pasca Laka Maut di Jalur Bromo, Usulan Pembangunan Jalur Penyelamat Menguat

Budaya · 22 Mar 2024 18:35 WIB

Seru! Santri Bani Rancang Main Sepakbola Api untuk Meriahkan Ramadhan


					SERU: Para santri PP. Bani Rancang saat bermain sepakbola api di halaman pesantren. (foto: Hafiz Rozani). Perbesar

SERU: Para santri PP. Bani Rancang saat bermain sepakbola api di halaman pesantren. (foto: Hafiz Rozani).

Probolinggo,- Untuk mengisi kegiatan Ramadhan, santri Ponpes Bani Rancang di Dusun Kalisat, Desa Lemahkembar, Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo bermain sepakbola api.

Olahraga ekstrim yang dilakukan pada Kamis malam (22/3/2024) itu, juga sebagai tradisi di ponpes, yang telah dilakukan selama bertahun-tahun.

Seperti sepakbola pada umumnya, sepakbola api ini mempertandingkan dua tim, dengan masing-masing tim berisi empat santri.

Layaknya pertandingan resmi, sebelum bertanding, para pemain menjalani pemanasan.

Tak lupa, para pemain mendapat instruksi terkait teknik pertandingan, hingga waktu pertandingan. Untuk waktu pertandingan 2 x 5 menit.

Sebelum sepakbola api dimulai, Pengasuh Ponpes Bani Rancang, Gus Agus Hasan Muktasim Billah membaca doa di hadapan para pemain.

Doa untuk memohon agar selama pertandingan tidak ada kendala serta para peserta diberi kekuatan saat menendang bola api.

“Sepakbola api ini merupakan tradisi di Ponpes Bani Rancang untuk mengisi bulan Ramadhan. Pelaksanaannya dilakukan setelah salat tarawih dan tadarus,” ujar Agus.

Sepakbola api ini semakin meriah dengan adanya dukungan puluhan santriwati di pinggir lapangan. Bahkan tak hanya bersorak mendukung timnya masing-masing, para santriwati ini juga membawa bendera, serta sesekali bernyanyi.

Hingga 2 x 5 menit pertandingan, skornya 1-0. Namun, bukan skor kemenangan yang dicari pada tradisi sepakbola api ini. Utamanya, mempererat silahturahmi antar-santri selama bulan Ramadhan.

“Alhamdulillah hingga pertandingan berakhir para pemain tidak ada yang terluka, atau kulit kakinya terbakar. Sepakbola api ini dilakukan juga untuk melestarikan tradisi pesantren terdahulu di Indonesia,” Agus menambahkan.

Santri yang juga pemain sepakbola api, M. Faris Nur Hidayat mengaku, selama bermain sepakbola api, saat menendang bola kakinya tidak terasa panas, malah seperti menendang bola plastik.

“Sepakbola api ini tradisi di Ponpes Bani Rancang yang dilaksanakan setelah tarawih dan tadarus. Ahamdulillah tim saya tadi memenangkan pertandingan dengan skor 1-0,” tutur Faris. (*)

 

 

Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Moch. Rochim

Artikel ini telah dibaca 33 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Kemeriahan Maulid Nabi di Pasuruan, Warga Berebut Barang dalam Tradisi Arebbuan

5 September 2025 - 10:53 WIB

Padepokan Fashion Carnaval Probolinggo, Kuatkan Identitas Kebudayaan Indonesia

31 Agustus 2025 - 20:40 WIB

Terinspirasi Pejuang Kemerdekaan, Peserta Tajemtra Berusia 70 Tahun ini Tuntaskan Rute 30 KM

24 Agustus 2025 - 08:33 WIB

15 Ribu Peserta Semarakkan Tajemtra 2025, Termasuk WNA China

24 Agustus 2025 - 02:02 WIB

Tajemtra 2025 Siap Digelar, 15.171 Peserta Terdaftar

22 Agustus 2025 - 19:22 WIB

Dorong Wisatawan Kenali Budaya Tengger, Bupati Gus Haris Siapkan Kalender Even di Bromo

9 Agustus 2025 - 20:51 WIB

Hari Raya Karo, 3 Desa Lereng Bromo Probolinggo Gelar Ritual Tari Sodoran

9 Agustus 2025 - 18:19 WIB

Wisatawan Mancanegara Ramaikan Tradisi Jolen di Lereng Gunung Semeru

28 Juli 2025 - 19:28 WIB

Tradisi Ujung dan Ujub, Upaya Menolak Bala di Desa Kandangan

28 Juli 2025 - 18:00 WIB

Trending di Budaya