1.112 Pesilat Tapak Suci Meriahkan Apel Milad Muhammadiyah

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, peringatan hari lahir (Milad) Muhammadiyah Tahun 2018 di Kota Probolinggo lebih meriah. Milad Muhammadiyah ke-106 (18 November 1912-18 November 2018) ini dikemas dalam bentuk bentuk apel akbar di Alun-alun Kota Probolinggo, Sabtu (17/11/2018) pagi.

Suasana apel semakin meriah dengan atraksi 1.112 pesilat Tapak Suci dari kalangan anak-anak.

Para pesilat cilik berjuluk “Tapak Suci Kids” itu berasal dari PAUD, Taman Kanak-kanak (TK), SD/MI di bawah naungan Muhammadiyah dan Aisyiyah.

Mereka memeragakan jurus-jurus Tapak Suci dengan iringan gamelan (tradisional) dan musik modern. Juga diperagakan pertarungan antara para pesilat Tapak Suci dengan menggunakan senjata toya (tongkat), parang, dan celurit.

Ribuan peserta apel Milad Muhammadiyah yang berasal dari jajaran pimpinan Muhammadiyah mulai dari daerah, cabang, hingga ranting, juga amal usaha Muhammadiyah (AUM) dan amal usaha Aisyiyah (AUA) bertepuk tangan menyemangati atraksi para pesilat Tapak Suci.

Atraksi pesilat Tapak Suci memeriahkan Apel Milad Muhammadiyah ke-106 di Alun-alun Kota Probolinggo. (Im)

Decak kagum juga dilontarkan sejumlah undangan di antaranya, Wawali Probolinggo terpilih Saufis Subri dan Wakapolresta Kompol Imam Pauji. “Wah, atraksi pesilat Tapak Suci-nya mantab,” ujar Wakapolresta.

Usai atraksi para pesilat, suasana apel di alun-alun dibawa ke masa kerajaan-kerajaan awal di Tanah Jawa melalui Sendratari Ho No Co Ro Ko yang diperagakan para siswa MI Muhammadiyah.

Setelah itu barulah secara resmi upacara memperingati Milad Muhammadiyah ke-107 digelar secara resmi digelar dengan inspektur upacara Ketua PDM, Masyfu’. Dalam kesempatan itu, Masyfu’ menyampaikan tujuh amanat Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah dalam Milad Muhammadiyah ke-106 tahun 2018.

Yakni, menjadikan Islam bersumber pada Alquran dan sunnah Nabi, mengokohkan keberadaan Muhammadiyah sebagai ormas keagamaan dan kemasyarakatan. Juga agar Muhammadiyah mengakar sebagai kekuatan masyarakat madani.

Baca Juga  GMNI Probolinggo Galang Dana Gempa Palu

“Muhammadiyah harus mengembangkan amal usaha yang semakin berkualitas di bidang pendidikan, sosial-kesehatan, dan ekonomi,” ujar Masyfu’. Muhammadiyah juga harus mengembangkan sumberdaya insani.

Muhammadiyah juga dituntut berperan dinamis dalam kehidupan kebangsaan dan kenegaraan. “Muhammadiyah juga mengembangkan peran global, memberi kontribusi bagi peradaban dunia,” ujar Masyfu’.

Muhammadiyah Probolinggo, kata Masyfu’, patut bersyukur karena pada 2018, sejumlah kader dan lembaga menorehkan sejumlah prestasi di tingkat Kota Probolinggo maupun Provinsi Jatim. Warga Muhammadiyah di Kota Bayuangga juga turut membantu korban bencana di Lombok NTB sebesar sekitar Rp 83 juta dan membantu korban bencana gempa dan tsunami di Sulteng sekitar Rp 109 juta.

“Dan akhir 2018 ini, Muhammadiyah Kota Probolinggo mempersembahkan Gedung Nyai Walidah di Jalan Pandjaitan,” ujar Masyfu’. (*)

 

 

Penulis : Ikhsan Mahmudi

Editor : Efendi Muhammad

Baca Juga

Haulnya Dibanjiri Ribuan Jemaah, Ternyata ini Keistimewaan Kiai Hasan Genggong

Probolinggo,- Lautan manusia memenuhi halaman Pesantren Zainul Hasan (PZH) Genggong Pajarakan, Kabupaten Probolinggo dalam haul …