SAKRAL: Warga Desa Ngadas di lereng Gunung Bromo mengarak sesaji menuju pure. (foto: Hafiz Rozani)

Berharap Kemakmuran, Warga Tengger Bromo Gelar Ritual Unan-unan

Probolinggo,- Warga Suku Tengger di Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, Selasa (23/4/2024) siang, gelar ritual Unan-unan. Dengan ritual ini, warga berharap semakin bertambah makmur gemah ripah loh jinawi.

Salah satu desa yang melaksanakan tradisi Unan-unan adalah Desa Ngadas, Kecamatan Sukapura. Pelaksanaan dimulai pukul 10.00 WIB dengan diawali dengan mengarak sesaji.

Sesaji yang diarak salah satunya berupa kepala sapi, yang diarak dari kantor Desa Ngadas menuju Pura Agung Dharma Bhakti, sejauh sekitar satu kilometer.

Setibanya di pura, sesaji kemudian diletakkan dan dilanjutkan dengan pembacaan mantra-mantra yang ditujukan kepada Sang Hyang Widi Wasa.

Kelapa Desa Ngadas, Kastaman mengatakan, Unan-unan merupakan tradisi selamatan bumi dan langit. Ritual tersebut dilaksanakan sejak nenek moyang (leluhur) Tengger hingga saat ini agar manusia yang hidup di bumi diberikan keselamatan.

“Salah satu sesaji dalam tradisi ini yakni kerbau yang melambangkan kekuatan supranatural yang dipercaya warga Suku Tengger bisa membangkitkan semangat lahir batin, sehingga warga Suku Tengger tenteram dan kuat,” ujar Kastaman.

RITUAL: Pembacaan mantera di Pura Agung Darma Bhakti Desa Ngadas, Kec. Sukapura, Kab. Probolinggo, setelah seluruh sesaji sampai di pure. (foto: Hafiz Rozani).

Tradisi Unan-unan yang digelar lima tahun sekali ini melambangkan Panca Srada atau lima kepercayaan. Diantaranya percaya kepada Sang Hyang Widi Wasa (Tuhan Maha Kuasa), percaya pada leluhur, dan percaya kepada dewa.

Setelah ritual pembacaan mantra, sesaji yang sebelumnya diarak kemudian diperebutkan oleh warga. Salah satu sesaji yang diperebutkan yakni bungkusan daun berisi nasi dengan lauk daging kerbau yang dipercaya dapat menolak bala serta membawa berkah.

Sementara, untuk kepala kerbau yang juga dibawa, oleh dukun pandita dibacai mantra kemudian dikubur di dalam area Pura Agung Dharma Bhakti.

“Dengan ritual tradisi Unan-unan saya berharap warga Desa Ngadas dapat hidup makmur, gemah ripah loh jinawi,” Kastaman menegaskan.

Baca Juga  Kenakan Kopyah, Cara Polisi Sambut HSN 2019

Pemerhati budaya, Agus Salahudin mengatakan, Suku Tengger adalah salah satu suku di Kabupaten Probolinggo yang masih mempertahankan adat istiadat.

Salah satunya, acara Unan-unan, yang merupakan tradisi mensucikan bumi. Tradisi seperti itu, menurut Agus, harus dijaga dan dilestarikan.

“Suku Tengger mayoritas beragama Hindu, juga ada yang beragama lain. Toleransi di lingkungan warga Tengger tetap terjaga dan patut ditiru,” puji Agus. (*)

 

Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Moch. Rochim

Baca Juga

Jelang Lebaran, Warga Probolinggo Ramai-ramai Beli Perhiasan Emas

Probolinggo,- Menjelang Hari Raya Idul Fitri, banyak warga yang membeli emas tak terkecuali di Kota …