Menu

Mode Gelap
Kankemenag Kota Probolinggo Bakal Berangkatkan 213 Jamaah Calon Haji, Dilepas Tanggal 26 Mei Jadi Tuan Rumah Pesta Miras yang Tewaskan 2 Orang, Kades Temenggungan Ngaku Tidak Tahu Kasus PMK di Probolinggo, 51 Ekor Sapi Terpapar, 2 Mati, 9 Sembuh Kunjungan Industri Dinilai Penting Bagi Siswa SMK, ini Beberapa Alasannya Singa Betina TWSL Kota Probolinggo Bunting, Kandang Mulai Disterilkan Bupati Lumajang Perkuat Perlindungan Pekerja Migran Indonesia di Luar Negeri

Hukum & Kriminal · 20 Jan 2020 08:15 WIB

Marak Kasus Asusila Anak, Mahasiswa Bergerak


					Marak Kasus Asusila Anak, Mahasiswa Bergerak Perbesar

KRAKSAAN-PANTURA7.com, Maraknya kasus asusila yang terjadi di wilayah Kabupaten Probolinggo beberapa bulan terakhir, menjadi perhatian berbagai pihak. Tak terkecuali dari kalangan Mahasiswa.

Mahasiswa Institut Ilmu Ke-Islaman Zainul Hasan (INZAH) Genggong Kraksaan, tak ketinggalan memberikan sorotan. Melalui Ngobrol Pintar (Ngopi) bertema ‘Bahaya Publikasi Kasus Asusila’ pada Senin (20/1/2020), berbagai problem kasus asusila anak dikupas.

Ngopi Pintar yang digelar mahasiswa Fakultas Syariah, menhghadirkan 3 orang pemateri. Meliputi Najwa Nada, Psikolog jebolan UIN Sunan Ampel Surabaya; Dr. HM. Shulton yang merupakan dosen senior Hukum Islam; dan Abdul Jalil, wartawan kawakan dari koran lokal.

Panitia Ngopi Bareng, Rizky Rahmatullah menyebut, kegiatan tersebut digelar untuk memantik perhatian lebih dari para pemangku kebijakan dalam menyikapi kasus asusila, baik terhadap korban maupun tersangka.

“Akhir-akhir ini, kasus asusila sering terjadi. Ironisnya, antara pelaku dan korban masih mempunyai hubungan dekat, entah antara bapak dengan anak atau antara guru dengan murid. Tentu ini kebobrokan moral yang harus disikapi,” katanya.

Maka dari itu, Rizki menegaskan, ada dua hal yang menjadi titik tekan dalam acara Ngopi Bareng yang diikuti ratusan mahasiswa tersebut. Pertama, berharap kepada pemerintah dan aparat penegak hukum (APH) mengambil langkah-langkah preventif agar kasus asusila bisa ditekan.

“Kedua, mengajak kalangan mahasiswa ikut peduli untuk antisipasi dan melindungi korban asusila. Mungkin kasus ini hanya dialami oleh orang-orang yang tidak kita kenal, namun bayangkan jika hal itu terjadi kepada orang terdekat kita,” tutur Rizki.

Sementara, Dekan Fakultas Syariah, Umar Faruq Tohir mengatakan, Ngopi Bareng yang digelar mahasiswanya merupakan wujud kepekaan mereka dengan realitas sosial masyarakat yang bersinggungan langsung dengan kasus hukum.

“Dengan kegiatan ini, mahasiswa bisa mengetahui kasus-kasus asusila yang dialami masyarakat. Insyaallah, ada tindaklanjut dari kegiatan ini,” ujar Faruq, begitu ia dipanggil.

Sekedar informasi, dalam sepekan terakhir saja, terdapat 2 kasus asusila di Kabupaten Probolinggo, tepatnya di Kecamatan Paiton dan Tegalsiwalan. Kedua korban merupakan anak di bawah umur, dengan pelaku orang – orang terdekat korban. (*)


Editor : Efendi Muhammad
Publisher : A. Zainullah FT


Artikel ini telah dibaca 8 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Kunjungan Industri Dinilai Penting Bagi Siswa SMK, ini Beberapa Alasannya

2 Mei 2025 - 18:55 WIB

Temuan Ladang Ganja di TNBTS Mencoreng Destinasi Wisata

2 Mei 2025 - 13:26 WIB

Anak di Bawah Umur di Lumajang Jadi Korban Rudapaksa Ayah Kandungnya

1 Mei 2025 - 15:06 WIB

Ngebut! Pemkot Probolinggo Siapkan 4 Rombel Sekolah Rakyat

30 April 2025 - 23:44 WIB

Sebulan, Polres Probolinggo Bongkar 17 Kasus Narkotika dan Okerbaya

30 April 2025 - 19:32 WIB

Perselisihan soal 1 Liter Bensin, Paman dan Keponakan Berujung di PN Lumajang

30 April 2025 - 17:05 WIB

Kakak-adik Maling Motor Spesialis Bobol Rumah Ditangkap Polisi, Beraksi di 21 TKP

30 April 2025 - 16:50 WIB

Terdakwa Ganja Lumajang Divonis 20 Tahun Penjara, Kuasa Hukum Pertanyakan Keadilan

30 April 2025 - 15:21 WIB

Tiga Terdakwa Ganja Divonis 20 Tahun Penjara

30 April 2025 - 09:46 WIB

Trending di Hukum & Kriminal