ALTERNATIF: Warga dan anak sekolah menyeberangi jembatan alternatif di Dusun Tengir, Desa/Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang. (foto: Asmadi).

Jembatan Hancur Diterjang Banjir Lahar Hujan, Warga Lumajang Bangun Jembatan Bambu

Lumajang,- Warga Dusun Tengir, Desa/Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang, membangun jembatan alternatif dari bambu untuk memulihkan mobilitas warga. Diketahui, Jembatan Tengir roboh akibat diterjang banjir lahar hujan Gunung Semeru, Kamis (18/4/24) lalu.

Jembatan di Desa Pasirian tersebut sangat vital bagi warga karena menjadi akses utama dalam kehidupan sehari-hari. Selain untuk anak sekolah, jembatan juga jadi akses perputaran ekonomi masyarakat.

Salah seorang warga, Tedi Irawan menuturkan, setelah jembatan rusak akibat diterjang banjir lahar hujan Gunung Semeru, aktivitas warga sempat lumpuh total.

“Sempat lumpuh juga aktivitas warga, banyak anak pelajar libur, akses ekonomi warga tidak jalan. Ya mau tidak mau kita harus membuat jembatan dari bahan bambu secara swadaya,” kata Tedi, saat ditemui di lokasi, Rabu (24/4/2024).

Proses pengerjaan yang dilakukan sejak Senin (22/4/24) kemarin itu pun sangat cepat. Warga setempat bergotong royong supaya proses pengerjaan jembatan mudah dan cepat digunakan.

“Alhamdulillah sekarang aktivitas warga kembali normal, perekonomian bisa jalan lagi. Tapi, tetap untuk kendaraan roda empat harus putar balik, kalau kendaraan roda dua dan tiga bisa melewati jembatan ini,” jelasnya.

Warga yang melintas di jembatan tersebut, Lukman, mengaku sangat terbantu dengan adanya jembatan tersebut.

Sebelum jembatan dibangun, dirinya harus menempuh beberapa kilometer perjalanan dari Kecamatan Tempeh. Kini dengan adanya jembatan, ia hanya menempuh jarak 1,5 meter ke tempat tujuan.

“Saya kan menjual jajanan untuk anak SD dan SMP, jadi saya sering lewat jembatan ini. Saat putus saya harus menempuh beberapa kilometer perjalanan, setelah jembatan ini dibangun lagi, saya sangat terbantu sekali,” jelasnya.

Pj Bupati Lumajang Indah Wahyuni mengatakan, inisiatif tersebut merupakan contoh nyata bahwa kekuatan masyarakat dalam membangun bersama dapat mengatasi berbagai rintangan, bahkan dalam situasi darurat sekalipun.

Baca Juga  Top! 41.013 Ahli Waris di Lumajang Terima Santunan Kematian

“Dengan berdirinya jembatan darurat tersebut, diharapkan para pelajar dan warga dapat melintas dengan aman, sehingga aktivitas sehari-hari mereka tidak terganggu secara signifikan,” kata Indah.

Menurutnya, rusaknya jembatan bukan hanya sekadar masalah kerugian fisik, namun juga menghambat mobilitas dan aktivitas sehari-hari masyarakat.

“Namun, semangat gotong royong yang tinggi memotivasi mereka untuk tidak menunggu bantuan dari pihak lain, melainkan bergerak cepat dengan membangun jembatan darurat,” pungkasnya. (*)

 

 

Editor: Mohammad S

Publisher: Moch. Rochim

Baca Juga

Olah TKP Laka, Polisi Sebut Moge yang Dikendarai Korban Bodong

Probolinggo,- Kecelakan maut yang melibatkan tiga kendaraan dan mengakibatkan pasutri pengendara moge tewas, di jalur …