TURUN GUNUNG: Pj. Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono dan jajaran saat meninjau kawasan Jembatan Kloposawit Lumajang, yang putus diterjang banjir lahar hujan. (foto: Asmadi).

Lereng Semeru Porak-poranda Diterjang Banjir Lahar Hujan, ini Langkah Pemprov Jatim

Lumajang,- Sejumlah jembatan di Kabupaten Lumajang, putus setelah diterkang banjir lahar hujan Gunung Semeru. Hal ini mendorong Pj Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono dan Kepala Dinas Kadis Bina Marga Jawa Timur, Edy Tambeng Widjaja ‘turun gunung’ ke lokasi kejadian.

Titik pertama, Pj Gubernur Jatim meninjau Jembatan Kloposawit yang berada di Desa Kloposawit, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Minggu (21/4/2024) siang.

“Pertama kami ikut prihatin, karena tahun lalu saya ikut langsung memutuskan mana yang harus dilakukan rekontruksti dan recovery, harus selesai semua,” kata Adhy.

Ia mengakui potensi banjir lahar hujan Gunung Semeru sulit ditebak. Pasalnya, jembatan yang sudah dibangun dan sudah diresmikan masih saja mengalami kerusakan akibat diterjang banjir.

“Ini diluar dugaan, ternyata yang sudah dibangun pun dan sudah diresmikan kena banjir bandang lagi, jadi kami tidak mau ada jeda, makanya dari kemarin saya mengintruksikan semua kepala dinas harus turun, alat alat berat harus turun, gak harus menunggu lagi diputuskan apa enggak, sambil berjalan harus selesai, prose pekerjaan dalam kondisi darurat harus dilaksanakan,” papar dia.

“Terutama kemarin, kebutuhan dasar pengungsian sudah dilaksanakan, dinas sosial sudah turun, BPBD Uda turun, logistik sudah cukup, sekarang persoalan yang terulang adalah pertama jembatan yang rusak, bukan hanya di Kloposawit, tetapi masih ada jembatan lainnya, dan itu sama prosesnya,” tambahnya.

Selain jembatan, ada juga tanggul yang nantinya akan dikerjakan oleh Kadis Bina Marga Jatim. Cuaca alam tidak bisa ditebak, membuat percepatan pengerjaan menjadi keharusan.

“Ya selain jembatan, ada juga tanggul yang akan ditangani. Intinya mana yang rusak dan berpotensi menimbulkan banjir lagi, kita kerjakan lebih dulu,” sebutnya.

Baca Juga  Pemprov Jatim Izinkan Ponpes Kembali Gelar Pembelajaran

Sementara itu, Kadis Bina Marga Jawa Timur, Edy Tambeng Widjaja mengakui aliran lahar hujan Gunung Semeru tidak bisa ditebak.

“Aliran lahar tidak bisa diprediksi kemana jalannya, nah kebutulan yang jebol sebelah sisi jembatan, sehingga membuat sisi jembatan hancur dan putus. Nanti akan kita kembalikan lagi,” pungkasnya.

Proses pengerjannya, imbuh Edy, pihaknya membutuhkan waktu satu bulan setengah. Sebab, kalau dikerjakan lebih lama, ekonomi masyarakat sekitar akan sangat terganggu.

“Satu bulan setengah itu maksimal, dan mudah mudahan dalam satu bulan sudah selesai,” Edy memungkasi. (*)

 

 

Editor: Mohammad S

Publisher: Moch. Rochim

Baca Juga

Rombongan Moge Kecelakaan di Jalur Pantura Sumberasih, Pasutri Tewas

Probolinggo,- Kecelakaan beruntun yang melibatkan lima kendaraan terjadi di jalur pantura, Desa Banjarsari, Kecamatan Sumberasih, …