DIBURU: Durian Bajol khas Senduro Lumajang sedang dipajang warga untuk dijual. (foto: Asmadi)

Perkenalkan! Durian Bajol dan Durian Senduro yang Kini jadi Primadona

Lumajang,- Berkunjung ke Kabupaten Lumajang tidak akan lengkap jika tidak menyempatkan diri mampir ke Desa Gencono, Kecamatan Senduro. Sebab di kampung lereng Gunung Semeru ini, ada dua varian durian unggulan yang begitu menggoda lidah.

Dua jenis durian itu adalah durian Bajol dan durian Senduro. Durian Bajol berbobot 1 hingga 4 kilogram dengan rasa kombinasi antara manis lengit dan pahit menjadi, yang menggugah selera.

“Durian Bajol ini memiliki warna semu-semu hijau. Harganya kalau di Kecamatan Senduro itu mulai Rp80 ribu sampai Rp100 ribu, tapi tergantung dengan beratnya. Kalau sampai 4 kilogram, harganya lebih mahal lagi,” kata seorang pedagang durian di Desa Gencono, Kecamatan Senduro, Tupi, Minggu(1/10/2023).

Selain durian Bajol, ada durian lokal yang rasanya kurang lebih hampir sama dengan Bajol. Hanya saja, durian berwarna hijau yang beratnya maksimalnya sekitar 3,5 kilogram ini sedikit lebih legit.

“Durian lokal ini bentuknya hampir sama, harganya juga tak jauh beda. Kurang lebih Rp50 sampai dengan Rp100 ribu ke atas. Durian ini jadi andalan Kecamatan Senduro,” imbuhnya.

Diakui Tupi, ia sangat bersyukur dengan kesuburan tanah di wilayah di Kecamatan Senduro. Sebab ragam durian bisa ditanam dengan kualitas terbaik, sehingga tak heran jika Kecamatan Senduro kerap disebut sebagai surganya durian di Kabupaten Lumajang.

“Kalau disini sangat cocok sekali untuk menanam buah, apalagi durian. Disini kalau sudah panen, pemesannya sampai Jakarta, Bali, dan Madura,” jelasnya.

Durian yang diambil dari pohonnya, kata Tupi, rata-rata sudah jatuh dan bergelantungan di tali rafia yang sebelumnya sudah diikatkan.

“Jadi, duarian yang saya jual, murni matang di pohon, dan siap dipanen. Kalau durian yang belum panen, saya tidak berani menjualnya, saya menjual rasa dan kualitas, bukan menjual asal-asalan,” tuturnya.

Baca Juga  Nasution Kembali Pimpin PDIP Kota Probolinggo

Dijelaskan Tupi, sejak awal panen satu bulan yang lalu, ia sudah melayani ratusan pelanggan durian dari berbagai daerah. Bahkan, pemesannya ada yang berasal dari Surabaya, Blitar dan Malang.

“Alhamdulillah sudah banyak pesanan. Jadi, ya saya dan keluaga berbagi tugas, satu fokus di penjualan (manual) dan satunya fokus di jual beli durian online,” ungkapnya.

Tupi menjamin, durian Bajol maupun durian lokal yang ia jual, manis dan berkualitas. Ia persilahkan pelanggan mengembalikan durian yang sudah dibeli jika terbukti tidak berkualitas baik seperti yang ia promosikan.

“Ya, hal itu saya lakukan agar para pembeli tidak kecewa dengan durian yang saya jual ini. Jadi kalau ada yang tidak pas dengan yang saya promosikan di media sosial, para pembeli bisa menukarnya kembali, asal duriannya masih utuh dan tidak habis dimakan oleh konsumen,” pungkasnya. (*)

 

 

Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Moh. Rochim

Baca Juga

Libur Panjang Kenaikan Isa Al Masih, 30 Ribu Tiket KA Daop 9 Jember ‘Sold Out’

Probolinggo,- Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 9 Jember menyiapkan 37.060 tempat duduk pada libur Kenaikan …