HANGUS: Hutan dan lahan di Gunung Arjuno pasca dilanda kebakaran. (foto: FP BNPB)

Puluhan Saluran Air Rusak Akibat Kebakaran Hutan di Gunung Arjuno

Pasuruan,- Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang melanda kawasan Gunung Arjuno, Jawa Timur, selain menimbulkan kerusakan lingkungan, juga mengancam ketersediaan sumber air.

Pernyataan ini disampaikan oleh Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur, Adhy Karyono, saat berada di posko utama penanganan Karhutla Arjuno, yang berlokasi di Kaliandra, Kecamatan Prigen, pada Jumat (8/9/2023) kemarin.

Menurut Adhy, sebanyak 25 sumber mata air yang merupakan himpunan masyarakat pemakaian air minum (HIPAM) terganggu akibat kebakaran hutan tersebut. Banyak saluran pipa yang mengalami kerusakan dan terbakar akibat peristiwa kebakaran ini.

“Situasi ini merupakan masalah serius yang harus kita selesaikan,” ujarnya

Dijelaskannya, saat ini, pihaknya tengah melakukan pendataan untuk mengidentifikasi jumlah komunitas desa dan masyarakat kampung yang mengalami kesulitan dalam mendapatkan pasokan air bersih.

Setelah terseksi, selanjutnya akan mengirimkan distribusi air bersih dan melakukan perbaikan terhadap pipa-pipa yang rusak.

“Kita sedang mendeteksi berapa jumlah komunitas desa masyarakat kampung yang memang sulit air dan kita akan lakukan pengiriman dengan distribusi air dan perbaikan dari pipa,” kata Adhy Karyono.

Dijelaskannya, total luas kebakaran hutan itu 4796 hektare, yang paling besar ada di Pasuruan 2724 hektar, kemudian di Kota Batu 909,393 hektare, kemudian Kabupaten Malang 807,30 hektare dan Kota Mojokerto 330,86 hektare.

Awal mula kebakaran ini mulai tanggal 26 Agustus 2023. Titik api terdeteksi dari sipongi bermula di petak 116 B itu areal kerja perum Perhutani KPH Malang, tepatnya di desa Tayomarto, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, kemudian merembet ke Tahura Pasuruan.

“Titik api hanya tinggal beberapa saja, di Kabupaten Pasuruan di daerah Desa Leduk, Kelurahan Pecalukan, Kecamatan Prigen. Mojokerto di Lali Jiwo Utara dan Trawas. Tetapi bukan berarti yang masih berasap itu akan berhenti. Kami berharap bahwa akan dituntaskan dengan cara melakukan pembasahan,” jelasnya.

Baca Juga  Pasca Banjir Bandang Pakuniran, Faisol Riza: Cari Pelaku Penebangan Hutan

Selain karena angin yang kencang, Adhy Karyono mengungkapkan, bahwa pemicu kebakaran sampai saat ini diduga ditengarai oleh faktor manusia.

“Saya harus mendalami kembali apakah karena pemburuan liar dan sebagainya. Itu yang perlu tentu teman teman dari pihak,” ungkapannya. (*)

 

Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Zainul Hasan R.

Baca Juga

Empat Korban Laka KA Rejoso Dikebumikan, Warga Merasa Kehilangan

Pasuruan,- Kecelakaan maut merenggut nyawa 4 orang di perlintasan kereta api Desa Patuguran, Kecamatan Rejoso, …