Sutarto pembuat kopi mangrove memegang kopi hasil produksinya

Nikmatnya Kopi Mangrove Produksi Pilang

Probolinggo – Beberapa daerah di Indonesia merupakan penghasil kopi sejak zaman dahulu. Di Kota Probolinggo ada satu jenis kopi yang diproduksi warga Pilang yakni kopi mangrove.

Kopi yang diproduksi sejak 12 tahun silam ini sudah dipasarkan di berbagai daerah.

Di rumahnya di Jalan Tangkuban Perahu, Kelurahan Pilang, Kecamatan Kademangan, Sutarto Adi (62), memproduksi kopi mangrove. Di tangannya, biji buah mangrove, yang merupakan tanaman yang tumbuh di pesisir laut ini diolah menjadi kopi.

Pak To sapaan akrabnya, mulai mengolah kopi mangrove ini pada 2011. Kopi produksinya ini kemudian diketahui Dinas Pertanian Kota Probolinggo. Pak To kemudian difasilitasi untuk mengikuti pelatihan di Pamekasan.

Dari situlah Pak To mendapatkan tambahan ilmu, mulai dari proses produksi yang higienis, hingga pemasaran produk kopi mangrovenya yang inovatif.

Kopi mangrove buatannya ini tidak murni dari buah mangrove. Namun, saat proses pembuatan, ia mencampur bahan lain seperti jahe, kayu manis, daun salam, keningar, dan beberapa bahan lain.

“Bahan utama yakni buah mangrove yang sebelumnya kulit biji dan biji dipisah untuk diambil kulit bijinya, kemudian, kulit biji mangrove disangrai dengan kopi, serta bahan-bahan tadi dengan komposisi tertentu,” ujarnya.

Setelah diproses, kopi mangrove produksi Sutarto ini dikemas per 100 gram dengan nama “Kopi Mangrove Avicenia”. Untuk pemasaran sendiri, selain dibantu oleh Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan (DPKPP), juga dipasarkan melalui online.

Untuk per 100 gram, kopi mangrove ini di banderol dengan harga Rp15 ribu. Namun, jika ingin menikmati segelas kopi mangrove, cukup datang ke Pantai Permata Pilang. Secangkir kopi mangrove di warung kopi di tepi pantai tersebut dihargai Rp3.000.

Baca Juga  Diperiksa, 5 Karyawan PT SKI Beber Semua Keluhan ke Polisi

Selain rasa kopi yang khas, saat meminum kopi ini juga terasa rasa rempah. Selain itu kopi ini juga baik untuk kesehatan, karena campuran rempah tersebut.

“Alhamdulillah banyak pesanan yang datang mulai datang langsung ke rumah, maupun melalui online. Selain itu, saya juga terima pesanan mulai pesanan skala kecil, hingga skala besar,” imbuh Sutarto. (*)

 

Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Zainul Hasan R.

Baca Juga

Susul Bawang Merah, Harga Cabai Rawit dan Cabai Besar Juga Naik

Probolinggo,- Selain bawang merah yang harganya naik, dua komoditas dapur cabai rawit dan cabai besar …