BERKUALITAS: Petai ekspor yang dihasilkan para petani di Lumajang. (foto: Asmadi).

Berkat Petai, Komoditas Pertanian di Lumajang Tembus Pasar Internasional

Lumajang,- Petai tak hanya diminati pasar dalam negeri. Buah beraroma tajam dan khas itu ternyata juga diminati pasar mancanegara, contohnya Malaysia.

Terbukti, sebanyak 7 ton petai asal Kabupaten Lumajang selama beberapa tahun terakhir, berhasil dipasok ke negeri jiran Malaysia.

Salah satu kecamatan di Kabupaten Lumajang yang jadi penghasil petai ekspor adalah Kecamatan Ranuyoso. Ekspor petai di wilayah utara Kabupaten Lumajang ini sudah berlangsung sejak 10 tahun lalu.

“Nilai ekspor antara Rp350 juta hingga Rp750 juta dalam sekali kirim,” kata Koordinator Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Ranuyoso, Abdul Alim, Jum’at (10/2/2023).

Menurutnya, bila memasuki musim panen, petai asal Kecamatan Ranuyoso bisa dikirim dalam seminggu sekali dengan jumlah yang cukup banyak.

“Aktivitas ekspor petai itu dipelopori oleh usaha keluarga Pak Hendi dan telah berlangsung sekitar 10 tahun lalu. Alhamdulillah hingga saat ini aktivitas ekspor petai masih berjalan dengan lancar,” tutur dia.

Ia mengatakan, petai yang dihasilkan dari kebun rakyat di Kabupaten Lumajang memiliki ciri khas berupa tekstur tebal dan rasa yang agak manis, sehingga lebih diminati masyarakat.

Bahkan, imbuhnya, komoditi petai yang paling bagus di Jawa Timur hanya ada di Kabupaten Lumajang. Sebab rasa dan aromanya berbeda dengan aroma petai biasanya.

“Di Jawa Timur, komoditas petai yang memiliki kualitas paling bagus adalah petai dari Lumajang, tepatnya di Kecamatan Ranuyoso dan Senduro,” katanya.

Ia menjelaskan, petai yang diekspor merupakan petai yang sudah dikupas, kemudian dikemas dalam boks sehingga konsumen tinggal masak.

Dalam proses produksi ini, juga melibatkan masyarakat sekitar. Sehingga dapat memberikan tambahan penghasilan untuk membantu masyarakat ekonomi kebawah di Kecamatan Ranuyoso.

“Saya bersyukur karena aktivitas ekspor petai itu dapat memberikan dampak ekonomi yang positif sehingga dapat memberikan tambahan penghasilan bagi masyarakat sekitar,,” tuturnya.

Baca Juga  BBM Naik Picu Tarif Bus Naik, Jumlah Penumpang Turun

Sebagian besar warga di Desa Tegalbangsri, Kecamatan Ranuyoso, dijelaskan Alim, menanam petai di kebun dan pekarangan rumah. “Karena desa tersebut menjadi salah satu sentra penanaman petai di Kabupaten Lumajang,” ungkapnya. (*)

 

Editor: Mohamad S
Publisher: Zainul Hasan R

Baca Juga

Ada Pabrik Baru di Pasuruan, Siap Ciptakan Ribuan Lapangan Kerja

Pasuruan,– Kabar gembira datang dari Jawa Timur. Hari ini, Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur, Adhy …