Warga Wonotoro dan Ngadisari Lengkapi Karo dengan Nyadran

Probolinggo – Setelah merayakan Karo dengan menggelar Tari Sodoran, Minggu (14/8/2022) lalu, warga Tengger di Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo melakukan ritual Nyadran, Jumat (19/8/2022). Ritual yang identik dengan ziarah makam keluarga dan kerabat ini merupakan rangkaian terakhir Hari Raya Karo.

Dengan membawa bunga dan sesaji, ratusan warga di dua desa, Wonotoro dan Ngadisari dengan beriringan mendatangi pemakaman umum di Desa Wonotoro. Iring-iringan ratusan warga dua desa ini disertai dengan iringan alat musik khas Tengger.

Sebelum Nyadran dimulai, ritual ini dimulai dengan pembacaan mantra dari Romo Dukun Pandhita. Setelah itu warga dari dua desa itu Nyadran di pemakaman umum.

Kepala Desa Ngadisari, Suryanto mengatakan, inti dari ritual nyadran ini yakni bersedekah kepada para leluhur. Selain itu berisi harapan bagi yang dimakamkan segera kembali ke asal usulnya yakni, manusia yang berasal dari tanah, api, udara, air, angkasa, segera kembali ke unsur tadi.

“Ritual Nyadran pada hari ini diikuti warga dari dua desa, namun tak menutup kemungkinan diikuti oleh warga dari desa lain yang keluarganya dimakamkan di sini. Dan ritual Nyadran ini wajib diikuti karena merupakan rangkaian dari Hari Raya Karo,” ujarnya.

Sementara Jumain, warga Ngadisari yang ikut Nyadran mengatakan, tradisi Nyadran ini wajib dan tiap tahun ia ikuti. Intinya, melalui Nyadra, ia meminta restu kepada leluhur dengan membawa sesaji.

“Nyadran ini mendoakan leluhur kita serta meminta restu agar apa yang kita lakukan dapat selalu diberi keberkahan,” ujarnya. (*)

 

Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Zainul Hasan R.

Baca Juga  Sampaikan Aspirasi Petani, HKTI Probolinggo 'Wadul' Dewan

Baca Juga

Bibibi, Tradisi Membagikan Makanan Jelang Lebaran yang Tak Lekang Waktu

Probolinggo,- Ada tradisi unik yang dilaksanakan menjelang Hari Raya Idul Fitri yakni, Bibibi. Tradisi membagikan …