Wabah PMK Melandai, Penjualan Sapi di Lumajang Tetap Sepi

Lumajang,- Sejak awal bulan Juli lalu, pasar hewan di Kelurahan Jogoturunan, Kecamatan/Kabupaten Lumajang sudah dibuka. Aktivitas para pedagang sapipun mulai berdatangan memadati pasar.

Rofi’i salah satu pedagang asal Desa Kerasak, Kecamatan Kedungjajang, Kabupaten Lumajang mengatakan, sejak awal dibukanya pasar hewan, ia sudah menjual sedikitnya 6 ekor sapi.

“Kalau pembeli dari petani masih sepi, biasanya dari luar wilayah Lumajang yang banyak membeli,” kata Rofi’i, Senin (15/8/2022).

Kondisi tersebut, menurut Rofi’i, membuatnya rugi. Sebab biaya angkut sapi dan biaya perawatan tidak sebanding dengan hasil yang didapat, meski pasar sudah tidak ditutup oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang.

Dikatakan Rofi’i, ia sudah pernah membeli sapi melalui online. Namun, transaksi lewat online justru membuatnya tambah merugi lantaran ia tidak bisa memprediksi kondisi sapi secara leluasa.

“Kalau jual beli lewat online, hanya di videonya saja terlihat besar. Setelah didatang ternyata tidak sesuai, bahkan saya selalu rugi kalau beli lewat video,” terangnya.

Sementara itu, Kepala Pasar Hewan, Darsun menyampaikan, saat ini penjualan sapi memang mengalami penurunan drastis dibandingkan sebelum adanya wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

“Saat ini, mengalami penurunan hingga 60 persen. Kalau sebelum PMK penjualan sapi bisa mencapai 700 ekor, kalau sekarang hanya 250-an tiap pasaran,” jelasnya.

Menurut Darsun, selain wabah PMK yang masih menghantui, tidak adanya pembeli dari luar kota membuat aktivitas jual beli sapi kian sepi. Padahal, sapi-sapi dari Lumajang biasanya menjadi rujukan pedagang luar, seperti Surabaya dan Gresik.

“Pembeli dari luar kota tidak ada, biasanya kebanyakan dari Surabaya, karena tidak ada jadi aktivitasnya juga sepi,” imbuhnya memungkasi. (*)

Editor: Efendi Muhammad
Publisher: Zainul Hasan R

Baca Juga  Jelang Ramadhan, Harga Sapi Anjlok

Baca Juga

Januari- April, 109 Warga Kota Probolinggo Terjangkit DBD, Dua Meninggal

Probolinggo,- Sejak Januari hingga April 2024, kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Probolinggo mencapai …