Masuki Masa Panen, Petani Tembakau Justru Mengeluh

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Petani tembakau di Kabupaten Probolinggo, memasuki masa panen setelah 2 bulan dari masa penanaman. Hanya saja, meski kisaran harga jual tembakau tergolong tinggi namun sebagian petani justru mengeluh.

Khoirul Umam (23) petani asal Desa Brani Kulon, Kecamatan Maron, mangatakan bahwa panen tembakau tahun ini tak sebaik biasanya. Penyebabnya, banyak tembakau rusak pasca diserang hama sebelumnya. Selain itu, cuaca panas dan angin kencang membuat daun tembakau mengering.


“Sudah beberapa bulan ini tidak turun hujan, cuacanya sangat panas. Daun tembakau yang biasanya tebal, agak tipis sekarang, sehingga kualitasnya tak begitu bagus. Belum sisa serangan hama sebelumnya,” kata Khoirul Umam, Sabtu (11/8/2018).

Kondisi ini, lanjut Umam, pasti akan berimbas terhadap harga jual tembakau. Saat ini, menurut Umam, harga jual tembakau kering hasil rajang sekitar Rp. 45 ribu per kilogram. Jika kisaran harga itu bertahan hingga akhir masa panen, maka petani akan diuntungkan.


“Tapi kalau tembakaunya jelek, kan gak mungkin laku dengan harga tinggi. Itu kan juga tergantung kebutuhan pabrik rokok,” jelas dia.

Terpisah, Ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Kabupaten Probolinggo Mudzakkir, pesimis hasil panen tembakau awal bulan ini bakal terserap oleh pabrik. Hal itu, jelas dia, karena banyak pabrik rokok yang belum buka gudang.

“Karena masih panen awal, jadi tembakau tidak diambil oleh gudang besar, baru kalau sudah puncak panen atau akhir Agustus banyak pabrik rokok minta kiriman. Jadi panen awal ini belum ada dampak signifikan,” tuturnya via sambungan seluler. (*)

 

 

 

Penulis : Moh Ahsan Faradies

Editor : Efendi Muhammad

Baca Juga  Satpolair Probolinggo Sisir Korban KM Arin Jaya di Selat Madura

Baca Juga

Tak Lagi Berjam-jam, Bayar Pajak di Samsat Bangil Kini Hanya 10 Menit

Pasuruan,- Kantor Samsat Bangil, Kabupaten Pasuruan menghadirkan inovasi baru bernama Smart Thru untuk mempermudah dan …