MEMANTAU: Walikota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidn blusukan ke kandang dan berbincang-bincang dengan sejumlah peternak sapi di Kota Probolinggo.

Blusukan ke Kandang Sapi, Walikota Pantau PMK

Probolinggo – Meningkatnya sapi yang terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) menjadi atensi Pemkot Probolinggo. Untuk memastikan penanganan sapi yang terjangkit PMK serta melihat kondisi sapi, Walikota Habib Hadi Zainal Abidn mendatangi dan melihat sapi di beberapa kandang peternak, Senin (13/6/2022).

Sejumlah kandang didatangi Walikota beserta Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Perikanan (Dispertahankan) Kota Probolinggo. Walikota blusukan ke kandang dan berbincang-bincang dengan sejumlah peternak.

Rata-rata, sapi yang terkena PMK ini sudah mendapat perawatan dan dalam masa penyembuhan. Selain mendapat perawatan dari petugas Dispertahankan, pemilik sapi juga melakukan perawatan ekstra. Salah satunya pemberian jamu campuran kunyit dan beberapa bahan lain.

“Kami melalui Dispertahankan terus melakukan pendataan kepada sapi-sapi yang terjangkit PMK. Sehingga kami dapat melakukan penanganan dan alhamdulillah, dari data Dispertahankan, sudah banyak sapi yang sembuh, serta sapi yang dalam proses penyembuhan,” ujar Habib Hadi.

Sementara itu Dispertahankan melaporkan, jumlah sapi yang positif PMK di Kota Probolinggo mencapai sekitar 600 ekor. Jumlah sapi yang sembuh mencapai sekitar 200 ekor dan serta dua sapi dilaporkan mati.

Sedangkan 400 sapi lainnya dalam penanganan hingga dalam proses penyembuhan.

Tak hanya memantau sapi yang terjangkit PMK, walikota juga memberikan cairan disinfektan kepada peternak. Hal itu sebagai upaya pencegahan penularan PMK, sambil menunggu obat dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

“Pemkot Probolinggo sudah membentuk tim satgas yang nantinya mengambil alih untuk penanganan PMK. Sehingga ke depan dapat meringankan beban peternak khususnya dalam pengobatan terhadap sapi yang terjangkit PMK,” imbuh walikota.

Sementara, salah satu peternak sapi asal Kelurahan Sukoharjo, Andre mengatakan, sejak empat ekor sapinya terpapar PMK, ia harus mengeluarkan biaya ekstra setiap harinya sekitar Rp80 ribu untuk pengobatan dan jamu sapinya.

Baca Juga  Jaga Stabilitas Pangan, Perum Bulog Luncurkan KPSH Beras Medium

“Berawal satu ekor yang terjangkit, tak lama kemudian tiga sapi saya lainnya juga terjangkit. Atas saran dan pengobatan dokter hewan Dispertahankan, alhamdulillah tiga ekor sapi saya sudah mulai membaik. Tinggal satu ekor yang masih dalam kondisi parah,” ujarnya. (*)

Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Zainul Hasan R.

Baca Juga

Ada Pabrik Baru di Pasuruan, Siap Ciptakan Ribuan Lapangan Kerja

Pasuruan,– Kabar gembira datang dari Jawa Timur. Hari ini, Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur, Adhy …