Daster Si Ipah, Cara Pemkot Probolinggo Kurangi Sampah Rumah Tangga

WONOASIH,- Pemerintah Kota (Pemkot Probolinggo) terus menunjukkan komitmennya untuk mengurangi volume sampah, khususnya sampah rumah tangga. Salah satu upayanya, dengan konsep ‘Daster Si Ipah’, akronim dari Dengan Komposer, Siap Pilah Sampah.

Salah satu lokasi yang telah menerapkan pembuatan komposer, dengan cara mengolah sampah menjadi pupuk cair yakni di Perumahan Pakistaji Asri, di Kelurahan Pakistaji, Kecamatan Wonoasih.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Probolinggo, dr. Ninik Ira Wibawati mengatakan, tujuan gerakan Daster Si Ipah adalah untuk membuka wawasan dan menggerakkan gerakan pengurangan timbunan sampah. Utamanya sampah rumah tangga yang berasal dari aktivitas sehari-hari seperti sampah dapur, sisa memasak dan sebagainya.

“Kita berharap dengan gerakan ini ibu-ibu dapat menjadi leader untuk mengarahkan anggotanya mulai peduli lingkungan. Selanjuu, bisa bergerak untuk mengolah sampah dengan bijak dari rumah masing-masing,” kata Sekda dr. Ninik saat sosialisasi program Daster Si Ipah, Rabu (9/6/21).

Nantinya, lanjut Sekda, sampah-sampah rumah tangga dipilah untuk dijadikan bahan kompos. “Dengan harapan, sampah yang dihasilkan dari rumah tangga bisa berkurang, terutama untuk sampah sisa makanan atau sampah dapur,” terangnya.

Dalam sosialisasi yang diprakarsai Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Probolinggo itu, Sekda secara simbolis menyerahkan alat komposer dari sejumlah CSR kepada perwakilan ibu-ibu Bhayangkari, Persit, PKK, serta beberapa perwakilan kelompok ibu-ibu lainnya. Selanjutnya, ia meninjau proses pembuatan pupuk cair.

Proses pembuatan pupuk cair tersebut memanfaatkan limbah masyarakat, yang kemudian dimasukkan kedalam alat komposer. Kemudian ditambah cairan M4, atau dapat diganti dengan MOL atau gabungan dari gula aren dengan air.

TINJAU; Sekda Kota Probolinggo, dr Ninik Ira Wibawati (tengah) saat meninjau pembuatan sampah menjadi pupuk cair. (foto: Hafiz Rozani)

“Setelah satu minggu, cairan hasil komposer tersebut sudah bisa digunakan. Sampah organik ini yang menghasilkan gas methan, kalau sampah organik bisa kita olah sendiri jadi pupuk, maka sampah anorganik bisa kita pilih lalu dijual, atau ditabung di bank sampah,” tandas Sekda.

Baca Juga  Tekan Pemalsuan SKAB, Pemkab Lumajang Gunakan E-Pajak Pasir

Kader Lingkungan RW 7, Kelurahan Pakistaji mengatakan, pada prinsipnya gerakan Daster Si Ipah sudah dilakukan oleh ibu-ibu rumah tangga selama hampir 3 tahun terakhir. Sedikitnya, ada 11 titik rumah yang sudah produksi pupuk kompos dan pupuk cair.

“Daster Si Ipah ini merupakan inisiasi baru Dinas Lingkungan Hidup Kota Probolinggo untuk mewujutkan Indonesia bebas sampah 2030 serta untuk mengurangi permasalahan sampah dan memberi pembelajaran bagi masyarakat untuk memilah sampah sejak dini,” ia menegaskan. (Adv)

 

Editor: Efendi Muhammad
Publisher: Albafillah

Baca Juga

Wali Kota Tandatangani Pemanfaatan BMD, Plaza Probolinggo Segera Difungsikan Kembali

Probolinggo,- Pemerintah Kota Probolinggo dan PT. Amco Jaya Tri Tunggal Pratama menandatangani kesepakatan pemanfaatan Barang …