Cukai Rokok Naik, Petani Khawatir Harga Tembakau Justru Turun

KRAKSAAN-PANTURA7.com, Kenaikan cukai rokok yang diterapkan pemerintah, Senin (1/2/2021) kemarin, ditanggapi Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Kabupaten Probolinggo. Menurut APTI, kebijakan tersebut dikhawatirkan bisa merugikan petani tembakau.

Ketua APTI Kabupaten Probolinggo, Mudzakir mengatakan, naiknya cukai tembakau bisa sangat merugikan dan berdampak pada pendapatan petani. Pasalnya, harga tembakau cenderung menurun.

“Ini (kenaikan cukai) memang merupakan kebijakan pusat, tapi pada hakikatnya kami sama sekali tidak setuju. Karena ini tidak akan berimbas terhadap kenaikan tembakau, justru akan berimbas terhadap turunnya harga,” kata Mudzakkir, Selasa (2/2/2021).

Dikatakan Mudzakkir, kenaikan tersebut justru akan membuat pengangguran yang ada semakin banyak. Sebab, menurutnya, pihak pabrik nantinya akan membeli tembakau dengan harga yang lebih murah disebabkan tarif cukai naik.

“Justru ini yang kami khawatirkan, murahnya tembakau itu akan membuat petani khususnya di tujuh sentra tembakau di Probolinggo akan enggan menanam tembakau. Imbasnya nanti terhadap pabrik juga, tembakau yang akan dibeli menjadi minim dan murah,” paparnya.

Sementara itu, Moh. Ishaq Baihaqi, petani tembakau di Kecamatan Paiton mengatakan, naiknya cukai itu akan merugikan petani. Sebab, hal tersebut berakibat pengambilan stok dari pihak gudang tidak akan maksimal.

“Sangat berimbas ke perekonomian masyarakat, karena pastinya harga rokoknya yang naik. Kalau tembakaunya ya tetap saja tidak akan ikut naik harganya, malah bisa jadi harganya bisa murah,” ungkap Ishaq saat dikonfirmasi.

Dengan begitu, dirinya berharap, pemerintah dapat kembali mengkaji dengan seksama terkait kenaikan cukai rokok ini. Selain hal tersebut merugikan kepada petani, naiknya cukai juga diyakininya akan membuat beberapa kebutuhan pangan lainnya ikut naik.

“Kalau bisa tidak dinaikkan dulu, tapi kalau sudah mentok harus dinaikkan, masyarakat harus dapat subsidi. Karena kenaikan cukai ini bisa menjadi barometer kenaikan bahan-bahan lainnya,” tutup pria yang sekaligus Sekretaris Paguyuban Petani Paiton (Paperton) ini. (*)

Baca Juga  Ada Pilkades, Pasar Hewan Melompong

Editor : Ikhsan Mahmudi
Publisher : A. Zainullah FT


Baca Juga

Harga Beras dan Gabah Jomplang Banget! Petani Lumajang Salahkan Beras Impor

Lumajang,- Harga beras premium di Kabupaten Lumajang kini mencapai Rp15.000 ribu per kilogram (kg). Ironisnya, …