Bahaya Perundungan Bagi Kehidupan Seseorang

Kiriman : Muhammad Hilman Junaidi*


Perundungan adalah sebuah tindakan kekerasan atau ancaman secara fisik dan verbal yang digunakan untuk mengintimidasi orang lain. Perundungan dikenal sebagai awal dari tindakan kejahatan lainnya seperti tawuran, pengeroyokan, dan pembunuhan.

Perilaku perundungan ini juga dapat terjadi dimana saja, dalam artian di dunia nyata maupun dunia maya dan dapat terjadi dikalangan anak-anak sampai kalangan orang tua. Didunia nyata lebih sering terjadi pada kalangan anak-anak remaja. Sedangkan didunia maya biasanya terjadi pada artis atau selebriti.

Perundungan secara fisik dapat berupa memukul, menampar, menendang, dan lain-lain. Secara verbal dapat berupa meledek, mempermalukan, mencaci maki, dan menghina. Perundungan di dunia maya juga terjadi secara verbal tetapi berbentuk komentar atau pesan elektronik.

Beberapa tahun terakhir ini masih banyak terjadi kasus perundungan atau biasa kita kenal dengan kasus bullying. Kasus perundungan yang baru-baru ini viral terjadi di Gresik. Diduga perundungan ini dilakukan oleh 7 remaja perempuan.

Perundungan ini dilatar belakangi kekesalan para pelaku karena korban disebut merebut pacar salah satu pelaku. Kurangnya pengawasan orang tua menjadi salah satu faktor terjadinya perundungan ini.

Faktor Penyebab Perundungan

Ada beberapa faktor yang menyebabkan perundungan ini masih marak. Contohnya, kurangnya pengawasan orang tua. Dengan menyekolahkan anak bukan berarti orang tua melepas tanggung jawab untuk mengawasi anaknya.

Sebagai orang tua sudah seharusnya mengetahui apa saja yang dilakukan oleh seorang anak dengan lingkungan sekitarnya seperti teman-temannya dan guru-gurunya. Pasalnya ada juga guru yang cuek ketika melihat ada muridnya yang melakukan perilaku perundungan.

Lalu anak yang melakukan perundungan biasanya meniru lingkungannya. Baik lingkungan keluarga yang toxic / saling menyakiti maupun lingkungan teman-temannya. Hal ini sangat berpengaruh buruk kepada anak karena anak itu dapat meniru dan melakukan hal yang sama kepada orang lain.

Baca Juga  Edarkan dan Pesta Sabu-sabu, Dua Orang Dibekuk

Maka dengan maraknya perilaku perundungan ini ada beberapa hal yang harus kamu lakukan jika kamu salah satu korbannya :
-Bersikap tenang dan sembunyikan kesedihanmu didepan perundung karena pelaku akan merasa senang jika melihat yang dirundung sudah terintimidasi.
-Hindari area lingkungan yang sering dilewati oleh perundung.
-Segera menyingkir atau mencari bantuan seperti teriak jika kamu dalam bahaya.
-Carilah peluang atau celah yang sekiranya dapat kamu gunakan sebagai barang bukti bahwa pelaku telah merundungmu.
-Ceritakan atau laporkan perilaku perundungan yang kamu terima kepada guru atau orang tua.

Dari hal-hal diatas dapat disampaikan orang tua kepada anaknya agar anak dapat lebih terbuka dalam menceritakan masalah-masalah yang sedang dihadapinya. Lalu perundungan ini juga memiliki dampak buruk yang sangat banyak dan korban bisa saja melakukan bunuh diri.

Korban perundungan biasanya memiliki gangguan depresi dan kecemasan. Kecemasan ini timbul akibat korban merasa tidak aman terutama di lingkungan yang kerap terjadinya perundungan.

Gangguan ini kemungkinan bisa mempengaruhi kesehatan psikologis korban apabila tidak ada penyelesaian lebih lanjut dan menimbulkan keinginan untuk bunuh diri. Dampak perundungan ini juga berpengaruh kepada prestasi korban. Semakin hari korban cenderung semakin tidak fokus kepada pelajaran yang diberikan oleh guru dan mengakibatkan prestasinya menurun.

Dengan demikian kita semua ketahui bahaya perundungan atau bullying bagi kehidupan seseorang. Apabila kalian menjadi orang yang mengetahui teman kalian dirundung, jangan takut untuk lapor kepada guru atau orang tua mereka.

Jika kalian berani ajak omong baik-baik pelaku dan menyuruh agar menyudahi perilaku perundungan ini. Karena terkadang nyawa sesorang juga tergantung pilihan kita mau cuek atau membantu mereka yang menjadi korban perundungan. Hidup tanpa perundungan bisa dimulai dari diri kita sendiri. (**)

Baca Juga  Gunakan Jaring Pukat, Dua Nelayan Pasuruan Ditangkap di Perairan Tongas

*Universitas Muhammadiyah Malang


Baca Juga

Perebutan Suara Milenial dan Pergeseran Media Kampanye

Oleh: Etik Mahmudatul Himma, SH “Generasi Milenial dan Gen Z, jumlahnya lebih dari 113 juta pemilih …