PCNU Kota Kraksaan Dilantik, Hasan Aminuddin; Teladanilah Kiai Mutawakkil

KRAKSAAN-PANTURA7.com, Pengurus Cabang Nadhlatul Ulama (PCNU) Kota Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, masa bakti 2020-2025 dilantik, Minggu (8/11/2020). Pelantikan dipimpin Wakil Ro’is Syuriah PWNU Jawa Timur, KH. Hasan Mutawakkil Alallah.

Dengan menerapkan protokol kesehatan, para pengurus yang dilantik mencapai 370 dari 400 undangan yang disebar. Selain pengurus PCNU Kota Kraksaan, pengurus badan otonom (banom) dibawahnya, seperti Lakpesdam dan LBH NU, juga dilantik.

Pelantikan ini merupakan tindaklanjut pasca konferensi cabang (konfercab) ke-13 yang digelar pada 30 Agustus lalu. Kala itu, KH. Wasik Hannan terpilih sebagai Rais Syuriah, sedangkan Ketua Tanfidziyah PCNU Kota Kraksaan dinakhodai oleh KH Syihabuddin Sholeh.

“Selamat bekerja dan berjuang untuk NU. Berjuang untuk NU harus ikhlas, istiqamah dan amanah,” pesan Kiai Mutawakkil kepada para terlantik.

PELANTIKAN : Pengurus Cabang Nadhlatul Ulama (PCNU) Kota Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, masa bakti 2020-2025 dilantik, (Foto : Moh Ahsan Faradies).

Mustasyar PCNU Kota Kraksaan, Hasan Aminuddin dalam pidatonya menyebut, pengurus yang baru dilantik harus bisa meneladani KH. Moh. Hasan Mutawakkil Allah dalam berjuang dan membesarkan NU.

Menurut Hasan, Kiai Mutawakkil merupakan sosok yang ikhlas dan tanpa pamrih saat berjuang di NU. Salah satu contohnya, kata dia, saat Kiai Mutawakkil menjadi Ketua Tanfidziyah PWNU Jatim 2 periode berturut-turut.

Dikatakan Hasan, Kiai Mutawakkil tidak pernah mengambil bisyaroh (Ongkos) saat menghadiri undangan ataupun acara NU dari tingkat PCNU, MWC NU hingga tingkat ranting di wilayah Jawa Timur.

“Kenapa saya tahu kalau Kiai Mutawakkil tidak pernah menerima bisyaroh ketika diundang dalam acara NU, karena saya selalu menanyakan kepada tuan rumahnya, apakah kiai menerima? ternyata jawabannya, beliau selalu menolak,” cerita Hasan.

Ketua Tanfidziah PCNU Kota Kraksaan, KH. Syihabufdin Sholeh menyampaikan, sudah seharusnya rekam jejak Ketua Yayasan Pesantren Zainul Hasan Genggong Pajarakan itu, menjadi percontohan bagi pengurus terlantik maupun kader muda NU.

Baca Juga  Hiu Tutul Kembali Muncul, Nelayan Diminta Hati-hati

“Jangan sesekali mencari kehidupan atau mengharapkan sesuatu di NU tapi bagaimana caranya memberikan kehidupan ke NU, memajukan NU, membuat besar NU dan membuat NU indah dengan kontribusi kita,” tuturnya. (*)


Editor : Efendi Muhammad

Publisher : A. Zainullah FT


Baca Juga

Angkutan Lebaran 2024, Terminal Bayuangga Berangkatkan 89 Ribu Penumpang

Probolinggo,- Selama angkutan lebaran H-7 hingga H+4, Terminal Bayuangga Kota Probolinggo telah memberangkatkan 89 ribu …