Gelar Bazar Kewirausahaan, Mahasiswa STIH Zaha Unjuk Kreatifitas

KRAKSAAN-PANTURA7.com, Mahasiswa – mahasiswi Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) Zainul Hasan Genggong, Kabupaten Probolinggo, melakukan praktik berwirausaha melalui bazar mandiri, Senin (25/11). Dalam bazar sehari ini, mahasiswa menunjukkan kemampuanya dalam berwirausaha.

Hasil karya maupun produk yang ditawarkan mahasiswa di halaman kampus tersebut merupakan hasil kreativitas mereka sendiri. Mayoritas berupa makanan dan minuman olahan yang diproduksi secara perseorangan maupun berkelompok.

Ketua STIH Zainul Hasan, Hj. Khusnul Hitaminah didampingi Pembantu Ketua III Bidang Kemahasiswaan Mohammad Hendra menjelaskan, bazar tersebut digelar untuk memperkuat kemampuan mahasiswa – mahasiswi dalam menghadapi era industri 4.0.

“Kami ingin memberi ruang kepada mahasiswa untuk lebih meningkatkan kreatifitasnya. Kami berdayakan mahasiswa – mahasiswi yang memang mempunyai bakat wirausaha,” terang Neng Hus, sapaan akrab Hj. Khusnul Hitaminah.

Mahasiswa – mahasiswi STIH Zainul Hasan Genggong menunjukkan salah satu produk bazar mandiri (Foto : Moh. Rochim )

Dengan bekal kemampuan berwirausaha, imbuh Neng Hus, mahasiswa – mahasiswi STIH Zainul Hasan diharapkan bisa bersaing dengan perkembangan zaman. “Mahasiswa – mahasiswi saat ini harus mempunyai keahlian lain sesuai dengan bakat dan minatnya,” ungkapnya.

Sementara, Kepala Bagian Penelitian dan Pengabdian Masyarakat STIH Zainul Hasan, Anton Suryadi menyebut, ide menggelar bazar berawal saat ia memberikan tugas kepada mahasiswa untuk mencari produk berbasis budaya atau lingkungan, awal semester ganjil lalu.

“Ternyata banyak mahasiswa yang sudah berwirausaha di rumahnya. Maka dari itu, kemudian kami fasilitasi dengan mengadakan bazar,” cerita Anton.

Menurutnya, kelemahan produk yang diproduksi mahasiswanya adalah sistem pemasaran yang masih konvensional, yakni penjualan yang masih mengandalkan dari rumah ke rumah.

Hal itu, papar dia, menjadi salah satu penyebab produk mahasiwa – mahasiswi STIH Zainul Hasan belum populer di masyarakat. Padahal secara kualitas, tak jauh berbeda dengan produk olahan dari pabrik terkenal sekalipun.

Baca Juga  Mal Pelayanan Publik Kota Probolinggo Segera Dibuka

“Yang kami bina saat ini sekitar 21 mahasiwa semester 7 yang sudah mempunyai produk. Jadi kami berfikir bahwa kemampuan berwirausaha sangat penting dan sangat dibutuhkan mahasiswa, meskipun mahasiswa kami belajar ilmu hukum,” tuturnya. (*)


Editor : Efendi Muhammad
Publisher : A. Zainullah FT


Baca Juga

Libur Panjang Kenaikan Isa Al Masih, 30 Ribu Tiket KA Daop 9 Jember ‘Sold Out’

Probolinggo,- Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 9 Jember menyiapkan 37.060 tempat duduk pada libur Kenaikan …